Berita Nasional

Kisah Kenakalan Prabowo Muda Buat Megawati Tak Bisa Tahan Tawa, Puan: Kan Hadiahnya Jadi Menhan

Kisah Kenakalan Prabowo Muda Buat Megawati Tak Bisa Tahan Tawa, Puan: Kan Hadiahnya Jadi Menhan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. 

Perlu diketahui, ayah Prabowo Subianto merupakan seorang pakar ekonomi dan politisi Partai Sosialis Indonesia yang pada saat itu baru saja selesai menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Natsir; pada April 1952, tak lama setelah kelahiran Prabowo, Soemitro diangkat kembali sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo.

Prabowo memiliki dua orang kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati; dan seorang adik lelaki, Hashim Djojohadikusumo.

Memulai Bisnis dengan Bermodalkan Rp 350 Ribu, Fitri Tekuni Usaha Dessert Thailand Jambi

7 Terdakwa Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Asrama Haji Jambi Jalani Sidang Tuntutan

SAYA Ditawari Macam-macam oleh Bu Mega, Saya Tolak, Rosi: Kok Berani Anda Menolak Ibu Mega?

Beef Steak dengan Bumbu Minimalis dan Rasa Fantastis Hanya di Resto Marru Bistro

Dari keluarga ayahnya, Prabowo merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama.

Nama pertamanya diambil dari pamannya, Kapten Soebianto Djojohadikusumo, seorang perwira Tentara Keamanan Rakyat yang gugur pada Pertempuran Lengkong pada Januari 1946 di Tangerang.

Keluarga Djojohadikusumo sendiri dikatakan merupakan keturunan dari Raden Tumenggun Kertanegara, seorang panglima laskar Pangeran Diponegoro di wilayah Kedu; dan Adipati Mrapat, bupati Banyumas yang pertama. Dengan itu, garis keturunan keluarga itu dapat ditarik lagi pada penguasa-penguasa awal Kesultanan Mataram.

Jarang di Indonesia

Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri, terutama setelah keterlibatan ayahnya menentang pemerintah Presiden Soekarno di dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia di Sumatra Barat.

Prabowo menyelesaikan pendidikan menengahnya di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia; Zurich International School di Zurich, Swiss; dan The American School di London, Inggris.

Baru setelah kejatuhan Soekarno dan naiknya Soeharto, keluarga Soemitro kembali ke Indonesia, dan Prabowo masuk ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Selalu ada Prabowo

Ada cerita menarik tentang Prabowo Subianto yang terungkap saat Prabowo Subianto menghadiri acara silaturahmi dengan purnawirawan TNI-Polri dan relawan, di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo Subianto berpidato di depan para mantan komandan hingga juniornya, kala aktif berdinas di TNI.

Dalam pidatonya, Prabowo Subianto justru lebih banyak berkelakar di hadapan koleganya.

Satu di antara banyaknya kenangan Prabowo Subianto saat mengenyam pendidikan di Akademi Militer (dahulu Akabri), adalah ia mengaku sebagai taruna yang lekat dengan hukuman.

"Dulu ada cerita di Akabri, 100 taruna dihukum pasti salah satunya ada Prabowo. 30 taruna dihukum, pasti ada Prabowo. 10 taruna, pasti ada Prabowo. Lalu kalau di lapangan kalian lihat satu orang merayap, ya itulah taruna Prabowo,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved