Pramugari Garuda Indonesia Ditendang dan Dianiaya sebelum Diselamatkan Kopassus, Kasihan

Pembebasan sandera penumpang pesawat DC 9 Woyla milik Garuda Indonesia yang dibajak oleh segerombolan teroris menjadi satu diantara operasi Kopassus y

Editor: Duanto AS
Pict: ©1981 by Kompas
Upacara pemakaman Kapten Pilot GA “Woyla” Herman Rante yang dihadiri oleh rekan-rekan dan krew awak pesawat Woyla. Kapten Herman Rante ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut akhirnya meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah insiden tersebut. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. 

Hingga akhirnya pasukan Kopasandha atau Kopassus datang menyelamatkan mereka.

Penderitaan yang Dirasakan Penumpang
Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.

Pilot Herman Rante menolak dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.

Maka pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia, dan kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.

Imran bin Muhammad Zein, pemimpin kelompok pembajak pesawat itu, meminta pemerintah Indonesia membebaskan 80 rekan mereka yang kala itu mendekam di penjara.

Rekan mereka dipenjara karena terlibat peristiwa penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki, Cicendo, Bandung.

Disebut juga, pembajak meminta uang tunai sebesar 1,5 juta dolar AS.

Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila tuntutan tersebut tak dikabulkan.

Berhari-hari disandera membuat para penumpang merasa takut dan lelah.

Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.

Para sandera tak boleh berkomentar mengenai ceramah tersebut.

 • Begini Jadinya Nasib Maling yang Bobol Rumah Kopaska, Tak Menyangka Masuk Rumah Pasukan Elite

Tangan penumpang harus diangkat ke atas dan kedua telapak tangan harus di bagian atas sandaran kursi.

Penumpang baru boleh menurunkan tangannya setelah pesawat Woyla tiba di Bangkok, Thailand.

Pesawat tersebut mendarat di Bandara Don Mueng, Bangkok, Sabtu sekitar pukul 17.00.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved