Berada di Tempat Pemandian Saat Jalani Karantina Virus Corona, Pejabat Korea Utara Ditembak Mati

Seorang pejabat perdagangan di Korea Utara ditembak mati setelah keluar dari lokasi karantina virus corona.

Editor: Heri Prihartono
Reuters
Kim Jong-un nampak sumringah 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pejabat perdagangan di Korea Utara ditembak mati setelah keluar dari lokasi karantina virus corona.

Pejabat tersebut seharusnya sedang dalam masa karantina virus corona, namun berada di tempat pemandian.

Penembakan tersebut merupakan perintah Kim Jong Un untuk mengeksekusi siapapun yang melanggar masa karantina virus corona.

RIVAN Nurmulki Atlet Voli Timnas Asal Jambi Memperkuat Jawa Timur di PON Papua 2020, Ini Alasannya?

VIDEO: Nikmatnya Kuliner Pindang dan Tempoyak Ikan Patin di Waroeng Jambi, Bikin Ngiler

Eksekusi dilakukan setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un membuat dekrit yang berbunyi 'negara akan memutus dengan hukum militer siapapun yang meninggalkan masa karantina tanpa izin.'

 

Ilustrasi
Ilustrasi (pixabay.com)

Dilaporkan, Korea Utara bertekad menghindari virus corona dengan segala cara, termasuk mengisolasi siapa saja yang telah melakukan perjalanan ke China atau telah melakukan kontak dengan orang-orang China.

Selain itu, dikabarkan pula, ada pejabat lain yang diasingkan ke area pertanian karena mencoba menutup-nutupi riwayat perjalanannya ke China.

Korea Utara telah menutup perbatasannya dengan China dan membatasi perjalanan antara kedua negara.

Semantara itu, Pyongyang mengumumkan, karantina untuk individu tertentu bisa berlangsung selama 30 hari, bukan 14 hari seperti yang disarankan WHO.

Ini bukan pertama kalinya seseorang di pemerintahan Kim Jong-un dieksekusi.

Dilansir nationalpost.com, dilaporkan, pada 2014, mantan Wakil Menteri Keamanan Publik O Sang-hon, dieksekusi dengan penyembur api.

Kesalahan Fatal di Jawa Timur Seorang Peserta CPNS 2019 Lupa Simpan Jawaban SKD, Nilainya 0

8 Tahun Dibangun Pasar Pelayangan di Kota Jambi Belum Difungsikan

Kim Jong Un menyatakan, O Sang-hon sebagai "musuh negara," karena kedekatannya dengan sang paman, Jang Song-taek, yang melakukan korupsi dan kegiatan 'kontra revolusioner' lainnya.

Juga dilaporkan, Kim Jong Un telah mengeksekusi beberapa pejabat menggunakan meriam anti-pesawat.

Sejauh ini, Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus corona di dalam perbatasannya.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia di Pyongyang mengatakan, mereka belum mendengar adanya kasus yang dikonfirmasi.

Namun, beberapa media Korea Selatan melaporkan beberapa kasus virus corona dan kemungkinan kematian di negara itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved