Berita Nasional

Calon Pengantin Ditikam saat Makan Model, Pelaku Kesal Sering Dipanggil 'Pak Ustadz' Oleh Korban

Calon Pengantin Ditikam saat Makan Model, Pelaku Kesal Sering Dipanggil 'Pak Ustadz' Oleh Korban

Editor: Andreas Eko Prasetyo

Calon Pengantin Ditikam saat Makan Model, Pelaku Kesal Sering Dipanggil 'Pak Ustadz' Oleh Korban

TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Suasana mendadak heboh ketika Adi Saputra, calon pengantin di Kertapati ditikam saat makan model.

Pria 23 tahun, warga kelurahan Kemas Rindo Kertapati ini meninggal dunia di tangan temannya sendiri.

Adi mendapat tiga tusukan dan langsung dibawa kerumah sakit untuk diambil tindakan.

Aprianti yang merupakan rekan korban tidak menyangka Adi bisa meninggal dengan cara tragis seperti ini.

Padahal rencananya Adi akan menikah dengan pasangannya pada tanggal 28 Februari 2020.

"Kawan sedudukan, dak pernah bebala dengan wong."

"Memang sebelumnyo sempat ribut dengan pelaku tapi dak nyangko biso sampai ditujah cak itu," kata Aprianti, Jumat (14/2/2020).

Sosok Adi dimata rekannya terkenal baik, tidak pernah bertingkah.

"Wongnyo baik, dak betingkah, pendiem jugo. Dak nyangko biso kejadian cak itu," kata Aprianti.

Pada saat kejadian, warga tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut.

"Waktu kejadian itu lagi sepi disini, jadi kami katik yang tau kejadian itu," kata salah satu tetangga Adi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pelaku Ditangkap

Pelaku berinisial RE kini telah ditangkap Polsek Kertapati bersama Tekab 134 dan Unit Ranmor Polrestabes Palembang.

RE membunuh Adi Saputra, warga Kelurahan Kemang Agung, Kertapati pada Kamis (13/2/2020) lalu.

"Pelaku sudah ditangkap semalam," kata Kapolsek Kertapati, AKP Paulin Eterna Agustinus Pakpahan, Jumat (14/2/2020).

Dilanjutkannya, pelaku kini diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang guna penyidikan lebih lanjut.

"Pelaku sudah diserahkan ke Polrestabes Palembang karena keluarga korban membuat laporan di Polrestabes," kata Paulin.

Dijumpai di Polrestabes Palembang, RE mengatakan dirinya dengan Adi memang pernah ribut.

Keributan, menurut RE, dikarenakan Adi sering menyapa dirinya ustad.

"Aku tidak ada dendam sama dia, tapi dia itu sering memanggil saya ustad. Bagi saya, panggilan itu seperti terkesan mengejek saya karena saya ini dulunya nakal dan sekarang sudah taubat sering ke masjid," kata RE.

Karena sapaan ini, RE beberapa waktu yang lalu pernah melayangkan kapak ke tangan Adi.

Dari situ, RE berniat mengajak damai, namun Adi meminta uang damai yang bagi RE sangat banyak.

Sejak itu, RE merasa terus terancam lantaran keluarga Adi kerap kali mengikuti dirinya dimanapun berada.

"Saya dan dia itu masih tetangga," kata RE.

Sebelum menghujamkan pisau ke perut Adi, RE mengatakan, ia merasa was-was ketika keluarga Adi mengikuti dirinya saat hendak ke masjid.

Lantaran merasa terus was-was, RE sebenarnya kepingin menikam seorang keluarga Adi, tetapi target ia arahkan ke Adi karena pihak yang ia cari tidak ketemu.

"Saya sudah bawa pisau untuk menikam keluarganya Adi, tapi yang saya lihat hanya Adi."

"Lalu saya tanpa pikir panjang tikam perut Adi satu kali," kata pria ini.

Masih dikatakan RE, pasca menikam, ia langsung melarikan diri sehingga tidak tahu apa yang terjadi pada Adi.

Hingga ditangkap polisi, RE mengira Adi hanya menjalani perawatan di rumah sakit.

Informasi yang didapat, awal mula kejadian terjadi ketika Adi sedang makan di warung yang tak jauh dari kediaman Adi.

Tiba-tiba, RE yang kabarnya tinggal tidak jauh dari kediaman Adi datang ke lokasi tempat dimana Adi makan.

Diduga, tanpa sepengetahuan Adi, RE langsung menghujamkan mata pisau ke arah Adi.

Akibatnya, Adi terkena luka tusuk di lengan dan perut.

Luka tikam di perut cukup dalam hingga membuat usus terburai.

Informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.

Ayahanda korban, Syamsul Bahri mengatakan, Adi dibunuh karena RE dendam pada korban.

"Yang saya tahu, sepertinya pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," kata Syamsul saat dijumpai di rumah duka, Jumat (14/2/2020).

Keluarga membenarkan, Adi akan menikah dengan Lina pada 26 Februari mendatang.

"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergian Adi," kata Syamsul.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Calon Pengantin Ditikam saat Makan Model, Teman : Korban Sosok Pendiam dan Baik

Kronologi Riksa Bunuh Calon Pengantin Kertapati Karena Ejekan Ustadz Sampai Ancaman Ayah Korban

TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Bisa dikatakan hanya masalah sepele, pria ini tikam tetangganya yang bakal jadi calon pengantin hingga tewas.

Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk meringkus Mainta Riksa, pelaku pembunuhan pemuda calon pengantin di Kertapati bernama Adi Saputra.

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku pergi ke rumahnya dan mengaku kepada pihak keluarga telah membunuh korban.

"Saya minta kepada keluarga agar diantar ke Polsek Kertapati," kata Riksa saat diperiksa di Mapolrestabes Palembang, Jumat (14/2/2020) petang.

Mendengar informasi pelaku menyerahkan diri, Team Khusus Anti Bandit (Tekab) 134 Satreskrim Polrestabes Palembang menjemput pelaku pada Kamis malam sekira pukul 23.00.

Tolak Bertanggungjawab, Nasib Pemuda di Sarolangun Ini Berakhir di Kurungan

Bikin Geger! Pria Ini Nekat Telanjangi Seorang Wanita Siang Bolong di Depan Kantor Dinas Pertanian

Kepada petugas, pelaku mengaku sakit hati pada korban karena sering diejek ustaz gadungan.

"Memang saya akui dulu saya nakal. Setelah hijrah, saya sering diejek korban. Kalau saya lewat, dia suka bilang 'Pak Ustaz, ayo makan gorengan. Mau ke mana Pak Ustaz?' Macam-macam ejekan dia ke saya," kata Riksa.

"Dia (korban) itu maksudnya mau nyebut saya ustaz gadungan karena dulu saya nakal seperti dia. Saya sudah ingatkan dia berkali-kali berhentilah meledek saya, tapi dia masih saja," imbuh pria 33 tahun ini.

Kekesalan Riksa makin memuncak ketika Syamsul, ayah korban mengancam akan menganiayanya.

Kekesalan Syamsul, kata Riksa, karena ia pernah membacok korban sekitar dua bulan lalu.

"Pernah sekitar dua bulan lalu, saya bacok korban karena saya sakit hati. Bapaknya korban marah sama saya sampai hari ini," ungkap Riksa.

Saat ayah korban mengancam akan memukulnya, Riksa mengaku berlari ke sebuah lorong dekat rumah korban.

VIDEO : BREAKING NEWS: China Umumkan 6.723 Pasien Virus Corona Sembuh

Tajirnya Mertua Raffi Ahmad, Nagita Slavina Sampai Kecipratan Harta Warisan dari Rieta Amilia Beta

Di sanalah ia menjumpai korban sedang duduk-duduk bersama warga lainnya.

Melihat korban sedang duduk, timbul niat Riksa untuk menghabisi nyawa korban.

"Anak sama bapak memusuhi saya. Waktu saya lihat korban, nah ini dia saya habisi saja," ujar Riksa yang pernah dua kali dipenjara karena kasus begal ini.

Tanpa pikir panjang, ia pun lalu menghujamkan sebilah pisau ke tubuh korban yang sedang duduk.

Akibatnya, korban tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di lengan dan perut.

"Saya tusuk korban pakai pisau yang memang saya siapkan. Karena anak sama bapak ini selalu membahayakan saya," ungkap Riksa.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono melalui Kanit Tekab 134, Iptu Tohirin mengatakan, antara pelaku dan korban memang sering terjadi keributan sebelumnya.

"Pelaku yang sudah ditetapkan menjadi tersangka ini mengaku emosi sering diejek korban sehingga ia menusuk korban hingga tewas," jelas Tohirin.

Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti sebilah pisau yang digunakan tersangka untuk menghabisi korban.

"Kita masih lakukan penyidikan pada tersangka terkait dugaan pembunuhan berencana. Yang jelas, pasal yang diterapkan yakni Pasal 338 tentang pembunuhan, ancaman hukumannya penjara di atas 15 tahun," kata Tohirin.

Kesedihan Calon Istri

Lina tak kuasa membendung air matanya saat melihat jasad Adi Saputra, calon suaminya terbujur kaku di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bari.

Lina meratap di samping jenazah Adi yang tewas diduga dibunuh seseorang di lingkungan tempat tinggalnya di Kertapati..

"Ayah bangun, sebentar lagi kita mau nikah," kata Lina sambil berurai air mata.

Adi Saputra, pemuda 20 tahun ini tewas setelah ditusuk seorang berinisial RE.

Penampakan Ayah Nagita Slavina Terkini Usai Berpisah dengan Sang Istri, Mainannya Gitar dan Senjata

Jono, Rival Mas Pur di Tukang Ojek Pengkolan Ternyata Pernah Numpang Azis Gagap, Kini Bahas Mantan

Informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.

Ayahanda korban, Syamsul Bahri mengatakan, Adi dibunuh karena RE dendam pada korban.

"Yang saya tahu, sepertinya pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," kata Syamsul saat dijumpai di rumah duka, Jumat (14/2/2020).

Keluarga membenarkan, Adi akan menikah dengan Lina pada 26 Februari mendatang.

"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergian Adi," kata Syamsul

Rencananya, jenazah Adi akan dikebumikan di pemakaman keluarga tak jauh dari rumah korban.

Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seberat-beratnya.

"Saya berharap polisi segera menangkap tersangka dan menghukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya," tandas Syamsul.

Promo Spesial Valentine Day, MC Donalds, Buger King, dan Pizza HUT Beri Promo Spesial

Tersinggung Dipanggil Ustaz, Seorang Pria di Palembang Tusuk Tetangga Sampai Tewas

Sekda Batanghari Jarang Ngantor, Tersiar Kabar Ingin Maju Pilkada, Begini Tanggapan Bupati Syahirsah

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Inilah Kronologi Riksa Bunuh Calon Pengantin Kertapati, Ejekan Ustadz Sampai Ancaman Ayah Korban

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TEBRARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved