Inilah Skenario Terburuk yang Bisa Terjadi dari Mewabahnya Virus Corona, Covid-19 Tak Bisa Punah?

Ribuan orang sudah meninggal, lebih dari 1.300 orang. Sementara itu sudah 25 negara yang terinfeksi.

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
(Shutterstock)
Ilustrasi. Inilah Skenario Terburuk yang Bisa Terjadi Setelah Mewabahnya Virus Corona Covid-19 

Inilah Hal Terburuk yang Bisa Terjadi Setelah Mewabahnya Virus Corona Covid-19

TRIBUNJAMBI.COM - Ribuan orang sudah meninggal, yaitu lebih dari 1.300 orang.

Sementara itu sudah 25 negara yang terinfeksi.

Dunia sudah memaklumi bahwa coronavirus, atau yang sekarang disebut Covid-19 adalah ancaman serius.

Pada Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan darurat kesehatan publik.

Kini sudah sekitar 60.000 orang terinfeksi virus tersebut.

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Covid-19?

China Ungkap 15.000 Kasus Baru Coronavirus Hanya Dalam Waktu Semalam, Ini yang Terjadi

MIRIS Hanya Ada 5 Unit Armada Damkar Muarojambi, Itupun Hanya Satu Dalam Kondisi Baik

Tergiur Upah Rp 30 Juta,Tukang Ojek Nekat Antar Sabu Dari Medan ke Palu, Begini Nasib Pria Itu?

Ada tiga skenario utama:

1. Virus Corona menyebar menjadi pandemi global.

2. Virus menyerang sebagian besar di China dan reda dengan sendirinya, atau

3. Virus Covid-19 alias virus Corona menjadi penyakit yang tak pernah benar-benar hilang, dan muncul musiman, seperti halnya flu.

Saat ini, Covid-19 adalah epidemi.

"Kami sedang dalam tahap menahan (penyebaran virus) saat ini," kata Bharat Pankhania, dosen kesehatan masyarakat di University of Exeter.

Ia mengatakan saat ini di luar China, negara terparah yang terkena adalah Jepang, dengan 203 kasus (termasuk yang ada di kapal pesiar Diamond Princess).

Namun ahli menyatakan pandemi virus Corona saat ini masih terkendali, belum menjadi pandemi global.

Pandemi global adalah skenario kasus terburuk, tetapi bahkan jika penyebaran Covid-19 dikendalikan di beberapa negara, yang lain bisa ikut kena imbas ikutannya.

Diduga bahwa Korea Utara sudah menghadapi epidemi sendiri, karena layanan kesehatan yang lemah tidak mampu mengatasinya.

Jika Covid-19 menyebar ke negara dengan sistem perawatan kesehatan yang kurang kuat atau pemerintahan yang tidak terorganisir - dan ada banyak keduanya di seluruh dunia - ada potensi bencana.

Meski begitu khusus untuk penularan di daerah tropis, Ian Jones, profesor virologi di Universitas Reading, mengatakan bahwa iklim yang lebih panas dan kering dapat membantu mengurangi penularan.

Jika Covid-19 tidak mati dengan sendirinya, itu mungkin menjadi endemik. Virus endemik adalah virus yang tidak pernah lenyap, muncul terus-menerus, seperti flu.

Jones percaya bahwa itulah yang diharapkan terjadi pada Covid-19.

"Titik akhir yang paling mungkin saya pikir adalah virus itu akan menjadi coronavirus manusia kelima dan akan menyebabkan wabah biasa, mungkin musiman," kata Jones.

China Ungkap 15.000 Kasus Baru Coronavirus Hanya Dalam Waktu Semalam, Ini yang Terjadi

150 Kasus Kebakaran Sepanjang Tahun 2019 di Kabupaten Muarojambi, Ini Penyebabnya

Begini Kata Media Asing Soal Witan Sulaeman yang Dikontrak Klub Eropa Selama 3,5 Tahun

Tidak ada cara untuk mengetahui jalan mana yang akan diikuti COVID-19 - apakah itu pandemi global, berevolusi sendiri dari keberadaannya, atau menjadi ancaman endemik - dan ada banyak hal lain yang tidak kita ketahui tentang virus.

SUMBER: WIRED.CO.UK

Detik-detik Aksi Kericuhan Kongres PAN

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved