China Ungkap 15.000 Kasus Baru Coronavirus Hanya Dalam Waktu Semalam, Ini yang Terjadi
Otoritas kesehatan Hubei, China, melaporkan ada 14.840 kasus baru virus Corona pada Kamis pagi.
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, BEIJING - Otoritas kesehatan Hubei, China, melaporkan ada 14.840 kasus baru virus Corona pada Kamis pagi.
Sehingga total kasus infeksi virus Corona melonjak menjadi 60.000 orang telah terinfeksi.
Sehari sebelumnya, lebih dari sembilan kali 1.638 kali kasus baru dilaporkan.
Angka-angka baru tidak menunjukkan penyebaran cepat virus semalam di Hubei, tetapi perubahan dalam cara pasien dihitung di sana.
Di bawah persyaratan pelaporan baru, kasus baru mulai dihitung berdasarkan gejala dan CT scan paru-paru.
Sebelumnya, konfirmasi bergantung pada tes laboratorium - persyaratan yang memakan waktu lama sampai pasien didiagnosa positif Coronavirus.
• Tergiur Upah Rp 30 Juta,Tukang Ojek Nekat Antar Sabu Dari Medan ke Palu, Begini Nasib Pria Itu?
• 150 Kasus Kebakaran Sepanjang Tahun 2019 di Kabupaten Muarojambi, Ini Penyebabnya
• Begini Kata Media Asing Soal Witan Sulaeman yang Dikontrak Klub Eropa Selama 3,5 Tahun
Hampir 90 persen dari kasus baru yang dilaporkan Kamis adalah pasien yang "didiagnosis secara klinis", yang berarti mereka dihitung berdasarkan aturan baru.
Wang Chen, dekan Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok, mengatakan kepada media China, Kamis, bahwa perubahan aturan, karena tes laboratorium dianggap tak cukup akurat.
Dia mengatakan alat tes sering gagal mendeteksi infeksi secara akurat dan menyarankan bahwa kriteria baru akan memberikan ukuran yang lebih baik dari skala epidemi.
Pihak berwenang Cina telah memproyeksikan optimisme dalam beberapa hari terakhir tentang virus yang berada di bawah kendali, menunjukkan penurunan yang stabil dalam tingkat konfirmasi baru.
Angka-angka baru di Hubei tampaknya menjadikan jumlah angka penderita ini, lebih dekat dengan kenyataan.
Sementara itu, Kepala Partai Komunis dari provinsi Wuhan dan Hubei, dipecat.
Otoritas pusat membersihkan pejabat lokal di Hubei sebagai hukuman publik karena gagal mengendalikan epidemi sejak dini.
Dosa mereka karena menyembunyikan tingkat keparahan wabah tersebut, dan membungkam orang-orang yang berbicara tentang hal itu, termasuk seorang dokter yang kemudian meninggal karena COVID-19, yang kemudian memicu kemarahan dan permintaan untuk akuntabilitas di seluruh Tiongkok.
Perubahan persyaratan pelaporan hanya diterapkan di provinsi Hubei, bukan di seluruh Cina.
• BREAKING NEWS DPO Kasus Korupsi Pembangunan Auditorium UIN STS Jambi Ditangkap di Palembang
Hubei juga melaporkan 242 kematian baru. Jumlah kematian di seluruh dunia sekarang melebihi 1.300.
SUMBER: LATIMES.COM
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.