Ditolak Masuk 4 Negara, 2.000 Penumpang Kapal Pesiar Berbendera Belanda Terombang-ambing di Laut
Lebih dari 2000 orang terombang-ambing di laut setelah empat negara menolak masuk sebuah kapal pesiar karena ketakutan akan virus
Ditolak Masuk 4 Negara, 2.000 Penumpang Kapal Pesiar Ini Terombang-ambing di Laut
TRIBUNJAMBI.COM-Lebih dari 2.000 orang terombang-ambing di laut setelah empat negara menolak masuk sebuah kapal pesiar karena ketakutan akan virus corona.
Kapal berbendera Belanda tersebut bernama Holland America's.
Empat negara yang menolak kapal pesiar tersebut yakni Jepang, Taiwan, Filipina, Guam, dan Thailand.

• Terhalang Izin Kemendagri, Pelantikan Pejabat Hasil Lelang Pemprov Jambi Belum Bisa Dilakukan
• Dunia Diguncang Corona, Kini Muncul Wabah Misterius di Afrika, Belasan Orang Tewas
• Benda yang Diduga Emas Batangan Bergambar Soekarno di Tebo Jambi Ternyata Hanya Kuningan
Sebelumnya, kapal pesiar tersebut berangkat dari Hong Kong pada 1 Februari 2020 lalu dengan 687 penumpang tersisa dari perjalanan sebelumnya.
Jadi penumpang menjadi 1.455 dan awak kapal sebanyak 802.
Total penumpang keseluhuran yakni 2.257.
Holland America's tersebut datang untuk sisa pelayarannya yang sudah mengubah titik berlabuh dari Shanghai, China ke Yokohama, Jepang.
Kapal pesiar tersebut juga akan membatalkan perjalanan selanjutnya yang dimulai dari Yokohama, Jepang pada 15 Februari mendatang.
Penolakan di Empat Negara
Masih dikutip dari laman yang sama, seorang penumpang bernama Bev Thurbin mengatakan kapal tersebut ditolak masuk ke FIlipina dan kemudian di Taiwan karena kekhawatiran akan virus.
Dikutip dari New York Post, Presiden Filipina Rodrigo Durtete membuat keputusan penolakan sementara menerima pelancong dari China setelah ada kasus kematian virus corona pertama di luar China yang terjadi di Filipina.
Kemudian, kapal berlayar ke Jepang dengan operator kapal pesiar mengatakan bahwa penumpang akan turun di Yokohama daripada Shanghai sesuai rencana semula.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa penumpang asing tidak akan diizinkan untuk turun, karena diduga ada pasien virus corona di dalam kapal tersebut.
Namun, operator kapal mengatakan bahwa kapal tersebut tidak sedang dalam karantina dan tidak ada virus corona di atas kapal.