Misteri Baret Hitam Yonkav dan Kendaraan Tempur, Mengingat Hari Kavaleri 9 Februari
Sejarah batalyon kavaleri Indonesia erat kaitannya dengan kendaraan tempur ( ranpur ) dan pertempuran Surabaya.
Informasi di wikipedia, pembinaan kesatuan kavaleri berada dalam lingkup tugas Pussenkav Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD.
• Nyali Sniper Kopassus di Misi Timor Timur, 50 Peluru Disediakan, 49 Buat Musuh, Satu Untuk Dirinya
Tugas Pussenkav ini menyelenggarakan Pembinaan Fungsi Kesenjataan Kavaleri, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta Pengembangbiakan Kuda Militer di lingkungan Angkatan Darat.
Sejarah batalion kavaleri di Indonesia
Merunut sejarah batalion kavaleri di Indonesia sangat menarik.
Pertempuran di Surabaya pada Nopember 1945 melibatkan banyak pemuda Indonesia, di antaranya pemuda Subiantoro yang kemudian hari menjabat Danpussenkav.
Saat itu, para pejuang telah menggunakan beberapa kendaraan tempur ranpur Panser hasil rampasan dari Jepang, Belanda dan Inggris untuk melawan tentara Sekutu.
Kemudian, kendaraan tempur hasil rampasan tersebut telah digunakan di beberapa daerah.
Semisal pada akhir Desember 1949 digunakan di Palembang dan awal 1950 di Pulau Jawa dan Medan.
Didorong oleh semangat, tekad dan cita-cita yang kuat untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun hanya menggunakan alat peralatan yang serba terbatas, para pemuda menggabungkan ranpur hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan berlapis baja.

Satuan lapis baja
Langkah pembentukan itu semakin tersistem.
Pimpinan Angkatan Darat pada saat itu mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan organisasi satuan lapis baja, dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat nomor: 5 / KSAD / Pntp / 50 tanggal 9 Februari 1950 tentang pembentukan satuan Berlapis Baja.
Akhirnya, pada 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai Hari Kavaleri.
Apa saja persenjataan Yonkav?
Yonkav memiliki persenjataan khusus.