Berita Viral
Pengin Viral, Selebgram Ini Nekat Teriak Terjangkit Virus Corona Dalam Pesawat, 243 Penumpang Panik
Pengin Viral, Selebgram Ini Nekat Teriak Terjangkit Virus Corona Dalam Pesawat, 243 Penumpang Panik
James Potok yang notabebe seorang musisi amatiran memang disebut sebagai selebgram, di mana akunnya Instagramnya yang bernama James Philippe dan memiliki lebih dari 30.000 pengikut.

"Bagi saya itu hanya lelucon, di tengah perjalanan saya berdiri, menarik kamera video saya, dan saya akan mempostingnya ke Instagram, mengirimkannya ke 6ixbuzz dan menjadi viral," imbuhnya.
Saat berteriak dirinya menderita virus corona, dia terkejut lantaran tidak ada yang tertawa dan memberikan tanggapan.
Bahkan dalam waktu 15 menit staf kru kabin harus membawa James Potok keluar dari pesawat, dan memakaikannya masker juga sarung tangan.
Beredar juga foto serta video yang direkam oleh penumpang saat dirinya dia dikawal dari kursinya oleh staf.
Potok menambahkan: "Saya sangat, sangat menyesal atas ketidaktahuan saya dan tidak memahami bahwa ini adalah sebuah epidemi, bahwa kata-kata yang saya keluarkan identik dengan ancaman."
‘Saya pikir itu akan memicu reaksi. bahkan saya tidak berpikir pada akhirnya apa yang saya lakukan akan dianggap ilegal," imbuhnya.
"Kalau dipikir-pikir itu mungkin bukan hal yang baik untuk dilakukan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
• Gemulainya Yuni Shara Joget Tiktok Sampai Buat Menantu Mantan Presiden Gemes Liatnya
• Tak Jelas Peruntukannya, Lahan Bekas Pasar Angso Duo Jambi Terbengkalai
• Pemkab Batanghari Berhasil Turunkan Jumlah Penduduk Miskin, Begini Caranya
• Gandeng Canti Tachril, Adipati Dolken Sudah Move On dari Vanesha Priscillia? Adipati:Gak Setinganlah
Pandemi Virus Spanyol, Virus Corona Tak Ada Apa-apanya
Pandemi adalah sejarah mengerikan dalam sejarah umat manusia sama halnya seperti virus corona.
Banyak pandemi mematikan yang pernah nyaris memberangus umat manusia.
Menurut eva.vn salah satu kasus terkenal yang tercatat sejarah adalah pandemi flu Spanyol tahun 1918 yang berakhir pada 1920.
Penyakit ini menginfeksi sekitar 50 hingga 100 juta kematian yang setara dengan 3%-5% dari populasi dunia waktu itu.
Bahkan hal itu membuat semua orang berpikir bahwa manusia diambang kepunahan.