Tak Jelas Peruntukannya, Lahan Bekas Pasar Angso Duo Jambi Terbengkalai
Lahan eks Pasar Angso Duo belum jelas peruntukanya. Lahan seluas 51.163 meter persegi yang sebelumnya dijadikan pasar hingga kini masih terbengkalai.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Tak Jelas Peruntukannya, Lahan Bekas Pasar Angso Duo Jambi Terbengkalai
TRIBUNJANBI.COM, JAMBI – Lahan eks Pasar Angso Duo belum jelas peruntukanya. Lahan seluas 51.163 meter persegi yang sebelumnya dijadikan pasar hingga sekarang masih dibahas di tim aset daerah.
Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Daerah (PBMD) Provinsi Jambi Riko Febrianto mengatakan belum ditentukan arah pembangunan ke depannya. Setidaknya ada tiga sistem yang dijajaki.
“Nanti sistemnya tergantung tim, apakah dikerjasamakan dengan bentuk Built, Operate, Transfer (BOT/Bangun Guna Serah), atau kerja sama pemanfaatan (KSP) atau juga dalam bentuk Ruang Terbuka Hijau, hingga kini belum putus juga,” jelasnya.
Kata Riko, pembahasan saat ini sedang berproses di tim Provinsi Jambi. Namun dia mengakui setelah ditinggal pedagang memang lahan menjadi tak terurus. “Sayang juga kan sekarang sudah mulai semak,” ujarnya.
• Nilai Ekspor dan Impor Jambi Turun, BPS Pastikan Bukan Karena Virus Corona
• Pajak Walet Melebihi Target, Pemkab Tanjab Timur Naikkan Target Pajak 2020
• Kerja Sama dengan Ombudsman, Bupati Masnah Minta Setiap OPD Buat Terobosan untuk Pelayanan
Untuk nilai aset lahan ini sendiri Riko menyebut masih sama dengan perhitungan KPKNL pada September 2019 lalu. “Nilai aset berlaku enam bulan hitungannya,” akunya.
Dari data yang dirilis KPKNL untuk lahan eks angso duo ini bernilai Rp 135 miliar.
Namun terkait penghitungan aset, Riko pernah menyatakan bahwa penghitungan bukan berarti lahan arahnya akan dijual kepada pihak lain. Melainkan jika nanti dilelang kepada pihak ketiga, untuk nilai pembangunan yang dibiayai harus diatas nilai lahan. “Kita takkan jual lahan ini,” jelasnya.
Setelah Pasar Angso Duo dipindah ke pasar modern, lahan bekas pasar tradisional terbesar di Jambi itu tampak terbengkalai.