Va (22) Digerayangi Malam-malam, Geger Lesbian di Rutan Perempuan Bandung Dalam Posisi Begini

"Anak saya bercerita sambil menangis. Katanya, malam-malam digerayangi sama teman satu kamarnya yang perempuan," tuturnya.

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Ilustrasi lapas 

Rutan Perempuan Kelas IIa Bandung dibangun persis di sebelah timur Lapas Sukamiskin.

Menempati lahan seluas 11.830 meter persegi, pembangunan rutan menelan dana Rp 25 miliar.

Rutan ini dioperasikan pada Oktober 2019.

Rutan perempuan ini memiliki 16 kamar tahanan dengan kapasitas maksimal 224 tahanan.

Ini berarti satu kamar dihuni maksimal 14 tahanan.

Selain sel tahanan, rutan juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk rumah dinas dan rumah ibadah.

Para tahanan diawasi oleh 48 petugas.

Per 3 Februari 2020, jumlah warga binaan di rutan ini baru 124 orang, masih jauh dari kapasitas maksimalnya.

Sebanyak 124 warga binaan terdiri atas 54 tahanan dan 70 narapidana.

Fenomena Lama

Fenomena seks menyimpang di rutan dan lapas-lapas, termasuk di Jabar, sebenarnya bukan sesuatu yang baru.

Beberapa waktu lalu, hal ini bahkan sempat pula diakui Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jabar, Liberti Sitinjak.

Saat itu, ia mengatakan, kondisi lapas dan rutan yang kelebihan kapasitas menjadi penyebabnya.

"Ibarat kata, kondisi itu membuat kaki ketemu kaki, kepala ketemu kepala, badan ketemu badan.

Dampaknya, muncul homoseksualitas dan lesbi," ujar Liberti dalam acara penguatan pelaksanaan tugas pelayanan, penegakan hukum dan HAM bagi pegawai Kanwil Kemenkumham Jabar di Sport Arcamanik, pertengahan tahun lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved