Siang Ini 243 WNI di Wuhan Dipulangkan Melalui Bandara Hang Nadim, Diperkirakan Tiba Pukul 19.00 WIB
Batam, Kepulauan Riau (Kepri), disebut-sebut sebagai salah satu daerah alternatif kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China. Dalam surat permohonan izin pr
TRIBUNJAMBI.COM- Batam, Kepulauan Riau (Kepri), disebut-sebut sebagai salah satu daerah alternatif kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China. Dalam surat permohonan izin prinsip charter flight yang diajukan Batik Air Lion Group kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, agar menerbitkan izin prinsip untuk rute penerbangan maskapai tersebut.
Dalam surat itu, pesawat berbadan besar yang dipesan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) akan terbang ke Wuhan melalui bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Sabtu (1/2/2020) ini.
Kemudian, dari Wuhan, pesawat yang disewa tersebut hanya bertahan lebih kurang satu jam dan langsung terbang ke Bandara Hang Nadim, Batam.
• Lowongan Kerja Bank BRI pada Februari 2020, Ini Syarat dan Link
• Kronologi Lengkap HL, Siswi SMA Diperkosa Pacar dan 16 Teman Selama 3 Bulan
• Respon Ketua Fraksi, Saat Anggota Dewan PKS Usul Ganja Jadi Komoditas Ekspor ke Menteri Perdagangan
Hanya saja, belum diketahui secara pasti, setelah tiba di Batam, apakah 243 WNI tersebut akan dikarantina di Batam atau daerah lainnya.
Direktur BUBU Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso, membenarkan atas jadwal penerbangan tersebut.
Namun, dirinya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah pusat setelah tiba di Batam akan dilakukan karantina di mana ke 243 WNI tersebut.
"Secara informasi kami sudah diberitahu, hanya saja kepastiannya sampai saat ini belum ada," kata Suwarso, di Bandara Hang Nadim, Sabtu (1/2/2020).

• Pertamina Kembali Turunkan Harga Bahan Bakar Khusus (BBK), Tiap Daerah Berbeda-beda Ini Rinciannya!
• Suami Pergoki Selingkuhan Istri Sembunyi di Bawah Kolong Tempat Tidur, Akhirnya Tewas Dianiaya Warga
• Balik ke Indonesia, WNI Dari Wuhan China Asal Virus Corona Bakal Jalani Karantina Selama 14 Hari
Suwarno mengatakan, dari surat yang dikeluarkan Batik Air, diperkirakan WNI tersebut tiba di Batam, malam ini pukul 19.00 WIB.
Untuk persiapan sendiri, Suwarso mengaku tidak ada yang spesial, sebab sejak diumumkannya waspada virus coroba, Bandara Hang Nadim sudah melakukan persiapan seperti memasang alat pendeteksi suhu tubuh.
"Yang jelas sejauh ini kami sudah stanby dan siap menerima kedatangan 243 WNI dari Wuhan," ujar dia.
Sementara, Kepala Bidang Karantina dan Surveline Epidemiologi Kota Batam dr Romer Simanungkalit mengaku, sudah melakukan rapat, dan pada dasarnya pihaknya siap untuk menyukseskan misi pemerintah pusat dalam mengevakuasi WNI yang ada di Wuhan.
• Kronologi Lengkap Cekcok Suami Istri Berujung Maut, Rosmiati Tikam Alexander Hingga Tewas
• Siapa Penyiar Senior yang Ngecengin Nadya Julia hingga Keterlaluan? Bikin Juniornya Undur Diri
• Fakta Mengejutkan Hasil Otopsi Lina Mantan Sule, Kecurigaan Soal Tindak Kekerasan dan Racun Ternyata
• Update Pagi Ini Korban Virus Corona Meninggal 259 Orang dan 11.791 Terinfeksi, Cek Kondisi
"Untuk kepastiannya sampai saat ini kami juga belum tahu, namun sempai saat ini kami siap untuk melakukan pendeteksian terhadap 243 WNI dari Wuhan yang akan tiba di Indoneaia melalui Bandara Hang Nadim," kata dia.
Pihaknya sudah menyiagakan beberapa alat untuk antisivasi dalam pengecekan kedatangan 243 WNI tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi yang dihubunginmengaku sampai saat ini rencana tersebut bisa dikatakan belum pasti.
"Ada kemungkinan tidak jadi, tapi tidak tahu juga ya. Karena keputusannya di pemerintah pusat. Kalau memang jadi dievakuasi di Hang Nadim setidaknya pagi ini kami rapat lagi, tapi sampai saat ini tidak ada informasi terkait rapat tersebut," ujar Didi.
Kendati demikian, Didi mengaku pihaknya siap jika sewaktu-waktu pemerintah memerintahkan kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China, ke Indonesia melalui Bandara Hang Nadim di Batam, Kepri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "243 WNI di Wuhan Dipulangkan Melalui Bandara Hang Nadim, Alat Pendeteksi Tubuh Ditambah"
WHO Umumkan Status Darurat Dunia untuk Corona, Kemenkes: Harus Siaga
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Wiendra Waworuntu mengatakan, semua negara harus meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap penyebaran virus corona.
Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus corona yang sudah membunuh lebih dari 200 orang di China.
"Kalau ditetapkan (status darurat dunia) maka semua negara harus siap siaga," kata Wiendra di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).
Untuk meningkatkan kewaspadaan, menurut Wiendra, antara satu negara dengan negara lainnya harus dapat saling berkoordinasi melakukan upaya pencegahan penyebaran virus.
"Harus sharing data, jadi kita sudah dekat banget (dengan virus corona) nih (karena ada di) Malaysia, Singapura, kita melihat terus penyebaran meningkat," ujar dia.
Pencegahan di dalam negeri juga harus dapat ditingkatkan dengan menyiagakan sumber daya manusia di bidang kesehatan, menyiapkan fasilitas kesehatan di rumah sakit, dan memastikan prralatan pencegahan tidak kurang.
Oleh karenanya, koordinasi antara pihak-pihak yang berkaitan harus bisa ditingkatkan.
"Kesiapan daripada semua SDM, rumah sakit,,itu terus diintens, lebih efektif," kata Wiendra.
Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus corona yang sudah membunuh 212 orang di China.
Dalam konferensi pers, Sekretaris Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, kasus infeksi di luar China jadi pertimbangan status itu diumumkan.
Hingga saat ini, angka penularan virus corona sudah mencapai 98 orang di 18 negara, dengan belum ada korban meninggal yang dilaporkan.
Jumlah itu termasuk delapan kasus penularan dari manusia ke manusia yang ditemukan di Amerika Serikat (AS), Vietnam, Jepang, dan Jerman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Umumkan Status Darurat Dunia untuk Corona, Kemenkes: Harus Siaga"