Wabah Virus Corona Semakin Merebak, Begini Dua Skenario Pemerintah untuk Evakuasi WNI di Wuhan

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri da

Editor: rida
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DIHAN AJI NUGROHO
Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. (TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho) 

Mereka yang dinyatakan sehat akan diberi health alert card yang berlaku selama 14 hari sejak kedatangannya di Indonesia.

Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota di Indonesia Besok, Jumat 31 Januari 2020, Dominan Cerah

Dibebani Hutang Bos Cafe Jutaan Korban Trafficking Dipaksa Layani 10 Pria Sehari Short Time 300 Ribu

Sudah Menginfeksi 7.711 Orang, WHO Peringatkan Dunia Ambil Tindakan Terhadap Kasus Virus Corona

Ingat Lilik Gunawan? Yamaha NMAX yang Dipakainya Touring ke Mekkah Mau Dilelang, Dananya Untuk Ini

Mereka juga harus menjalani masa inkubasi.

Jika dalam kurun waktu tersebut pemegang health alert card menunjukkan gejala sakit, ia harus diperiksa lebih lanjut.

Sementara itu, seseorang dikategorikan suspect jika ia pernah ke Wuhan dan tidak dalam kondisi sehat.

Mereka disebut pasien atau orang dalam pengawasan.

Mereka yang dinyatakan tidak sehat diwajibkan untuk menjalani isolasi dalam kurun waktu tertentu.

Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah rumah sakit untuk menjadi tempat isolasi.

"Kalau isolasi dalam pengertian pasien itu adalah di ruangan khusus dirawat dengan cara khusus, diperlakukan dengan cara khusus, dan terus dilakukan pemantauan 24 jam untuk status kesehatannya, suhunya, tekanan darahnya, napasnya, saturasi oksigen, dan lain sebagainya," kata Anung.

Diberitakan, pemerintah berencana memulangkan para WNI yang kini masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Koordinasi melalui jalur diplomasi pun dilakukan antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri China agar rencana evakuasi tersebut dapat segera dilaksanakan.

"KBRI juga terus berkoordinasi dengan Kemlu China dan Pemerintah Provinsi Hubei untuk akses bantuan logistik dan upaya pemulangan WNI ke Tanah Air," demikian bunyi keterangan tertulis resmi yang dikeluarkan Kemenlu, Rabu (29/1/2020).

Saat ini, ada 243 WNI yang berada di Provinsi Hubei yang tersebar di tujuh lokasi, termasuk di Kota Wuhan.

KBRI pun terus memantau guna memastikan kondisi WNI di Wuhan dalam keadaan baik, serta kebutuhan hidup sehari-hari masih terpenuhi.

Selain itu, KBRI juga telah membentuk posko di Kota Changsa, kota yang terdekat dengan Hubei, untuk mempermudah pemantauan dan penyampaian bantuan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Skenario Pemerintah untuk Evakuasi WNI di Wuhan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved