Dibebani Hutang Bos Cafe Jutaan Korban Trafficking Dipaksa Layani 10 Pria Sehari Short Time 300 Ribu

"Kata mereka uang transportasi dimasukan ke dalam hutang, Rp 1, 5 juta perbulan termasuk air, listrik dan dikasih modal Rp 500 ribu

Editor: Suci Rahayu PK
Bangkapos.com/Yuranda
Suasana Introgasi terhadap korban trafficking, di ruang Unit PPA Polres Pangkalpinang. Kamis (30/1/2020) 

Dibebani Hutang Bos Cafe Jutaan, ABG Bandung Korban Trafficking Dipaksa Layani 10 Pria Sehari, Short Time Rp 300 Ribu

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKA - Korban trafficking di Pangkalpinang, Nal (19) mengaku terlibat hutang yang cukup besar dengan pihak pemiliki cafe di Teluk Bayur, Kelurahan Pasir Putih, Pangkalpinang.

"Kata mereka uang transportasi dimasukan ke dalam hutang, Rp 1, 5 juta perbulan termasuk air, listrik dan dikasih modal Rp 500 ribu beli pakaian, dan di kamar sudah kipas dan kasur itu termasuk hutang, " kata NAL (19) di ruang unit PPA Polres Pangkalpinang, Kamis (30/1/2020)

Kata dia, hutang tersebut tampa diketahui oleh mereka, namun disana juga ada uang komisi untuk orang yang menjualkan mereka.

Setelah di total pas pertama datang sabanyak Rp 3,5 juta.

Gadis korban trafficking yang dipekerjakan di tempat karoke
Gadis korban trafficking yang dipekerjakan di tempat karoke (Bangkapos.com/yuranda)

"Pada saat berangkat identitas kami dipalsukan, sama yang bawa kami bernama Ica," kata dia.

Lanjutnya, kalau dia sering menolak untuk melayani tamu, makanya dipersulit oleh pihak cafe.

Bila ia menolak secara kasar mereka diancam.

Ingat Lilik Gunawan? Yamaha NMAX yang Dipakainya Touring ke Mekkah Mau Dilelang, Dananya Untuk Ini

Sudah Menginfeksi 7.711 Orang, WHO Peringatkan Dunia Ambil Tindakan Terhadap Kasus Virus Corona

"Jadi alasan saya menolak itu, alasan PMS saja, " ujarnya.

Tambanya, makanya dari perbulan ia hanya mendapatkan Rp 800 ribu, sedangkan ditargetkan ST harus tiga orang yang dilayani. Nginep satu.

Kenapa begitu, harus menutupi hutang, sehingga hutang terbayar dan bisa menyambung hidup disana.

"itulah kadang saya hanya mendapat satu dalam, perbulan, itu lah saya tidak mau melayani karena sakit, saya hanya melayani karoke bagaimana caranya mendapat uang dengan melayani karoke, " ujarnya.

Ia juga mengatakan, di cafe tersebut sering dipelakukan kasar dan diberiancaman dengan cara hutang bertambah sehingga mereka tidak bisa bergerak lagi dari cafe tersebut.

Suasana Introgasi terhadap korban trafficking, di ruang Unit PPA Polres Pangkalpinang. Kamis (30/1/2020)
Suasana Introgasi terhadap korban trafficking, di ruang Unit PPA Polres Pangkalpinang. Kamis (30/1/2020) (Bangkapos.com/Yuranda)

Target Pelayanan

NAL (19) warga Bandung mengakui telah dijual oleh pihak Kafe Teluk Bayur, Kelurahan Pasir Putih, Pangkalpinang.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved