Update Sidang Pemakzulan Donald Trump, Ken Starr: Mirip Perang, Impeachment Adalah Neraka
Pengacara Donald Trump, Jay Sekulow bersikeras mengaku tidak ada yang salah dari urusannya dengan pemerintah Ukraina.
Pengacara Donald Trump, Jay Sekulow bersikeras mengaku tidak ada yang salah dari urusannya dengan pemerintah Ukraina.
Serperti yang dikataknnya pada sidang impeachment level Senat, Senin (27/1/2/2020).
Demikian sebagai pengantar pembelaan tim hukum Trump, termasuk presentasi dari penasihat independen Ken Starr.
"Bagaimana kita bisa sampai di sini, dengan pemakzulan presiden yang sering disebut dalam ketidakstabilan yang inheren dengan sengit ini?," kata Ken Starr yang dikutip dari NBCNEWS.

Berikut Tribunnews rangkum lima poin kunci pada sidang Senat hari keenam Donald Trump:
1. Tidak ada saksi
Dalam laporan The New York Times pada Minggu malam (26/1/2020), Bolton menulis dalam sebuah buku yang akan segera dirilis.
Di buku itu, disebutkan Trump mengatakan kepadanya bahwa dia menahan bantuan ke Ukraina sampai negara itu mengumumkan sedang menyelidiki Komite Nasional Demokrat dan mantan Wakil Presiden Joe Biden.
• Hari Ini, Kebijakan Presiden Trump Untuk Konflik Israel Disebut Akan Guncang Palestina
• Daftar Harga Mobil Baru Toyota - New Agya Rp 143 Juta, New Calya Rp 144 Juta Termasuk Promo di Jambi
Terkait hal itu, dalam argumen pembukaan tim hukum Trump, mereka menegaskan tidak ada hubungannya dengan hal itu.
Kepada Senator, pengacara pribadi Donald Trump mengatakan tidak ada saksi terkait hubungan langsung antara penyelidikan yang Trump inginkan soal pemotongan bantuan yang berkisar 400 juta dolar ke Ukraina.
"Tidak ada satu saksi pun yang memberikan kesaksian kepada presiden sendiri bahwa ada hubungan antara penyelidikan dan bantuan keamanan, pertemuan presiden, atau apa pun," tegas Sekulow.
Secara teknis, hal itu benar tetapi dua saksi potensial diblokir Gedung putih, yakni Bolton dan Pejabat Kepala Staf Pers.
Mick Mulvaney mengatakan pembekuan bantuan itu terkait dengan keinginan presiden untuk mencari tahu apa yang terjadi pada 2016 lalu.
Dalam konferensi pers, Mulvaney menuturkan, meskipun sejak itu Trump mencoba menolak klaim itu.
2. Pergerakan para Saksi