Letnan Ginting Diam-diam Lapor ke Kolonel Adi Sudrajat, Kemampuan Sniper Kopassus Terungkap
Begitu Tatang memegang senjata, seluruh peluru menghantam kepala musuh hingga suasana kacau. Kolonel Edi Sudrajat kaget mendengar laporan itu.
Begitu Tatang memegang senjata, seluruh peluru menghantam kepala musuh hingga suasana kacau. Kolonel Edi Sudrajat kaget mendengar laporan itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Ini merupakan kisah Letnan Ginting, Kolonel Edi Sudrajat dan Tatang Koswara, sniper legendari di pasukan khusus TNI AD.
Setiap kesatuan militer pasti memiliki penembak runduk alias sniper. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.
Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.
Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.
• Siapa Sebenarnya Pemuda Blora yang Jatuh Cinta ke Pramugari Garuda Ini, Jenderal Alumni Kopassus
• Kisah 7 Kopassus di Hutan Papua 1969, sebelumnya Potongan Kaki Michael Rockfeller Ditemukan
• Kopassus Bertahan Hidup Tidur di Antara Mayat-mayat, Kisah Nyata saat Penyerbuan di Papua
Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.
Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.
Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.
Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.
Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.
Badannya masih tegap kendati usianya sudah 67 tahun, demikian pula bahasa tubuhnya yang "sangat militer. Itu kesan ketika pertama kali bertemu pada Januari 2014.

Sosok legendaris sniper kelas dunia, Peltu (Purn) TNI Tatang Koswara, merupakan veteran perang Timor Timur.
Dalam misi tempur sebagai seorang sniper di medan tempur Timor Timur, tugas Tatang memburu pimpinan tertinggi Fretilin saat itu (1975), Nicalau Lobato.
Sebagai sasaran paling potensial yang bernilai tinggi, Tatang melaksanakan perburuan total terhadap orang nomor satu Fretilin ini. Kadang, operasi perburuan Lobato sampai menggunakan helikopter.
Tatang ditugaskan secara khusus untuk memburu Lobato, tim dari Pasukan Khusus TNI dalam operasi tempur bersandi Operasi Nanggala 28.