Sama-sama Serang Saluran Pernafasan, Mana yang Paling Berbahaya Virus Corona, SARS atau MERS?

Novel coronavirus (2019-nCov) merupakan virus penyebab penyakit saluran pernapasan di mana virus ini masih satu keluarga dengan virus SARS dan MERS.

Editor: Suci Rahayu PK
Stocktrek Images/Getty Images
Ilustrasi Virus Corona 

Saat itu ditemukan enam orang dengan gejala gagal pernapasan.

Kemudian, dua orang di antaranya meninggal dunia.

MERS-CoV dilaporkan memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada SARS-CoV yakni sebesar 37 persen.

Kasus menjadi meluas, di Arab Saudi tercatat 22 orang meninggal dunia dari 44 kasus yang terjadi.

Seorang peneliti dari Erasmus Medical Center (EMC) di Belanda, Ron Fouchier mendunga MERS-CoV berasal dari kelelawar.

Pada 2013, penyakit ini mewabah ke negara-negara di Eropa, seperti Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia.

WHO sempat mengeluarkan peringatan bahwa MERS-CoV dapat menjadi ancaman dunia.

Sementara itu, bagi orang yang terinfeksi MERS-CoV dilaporkan menginduksi peningkatan konsentrasi sitokin proinflamasi yang juga dikaitkan dengan peradangan paru dan kerusakan paru-paru yang luas.

Adapun MERS juga memiliki tanda dan gejala masalah pencernaan pada usus, misalnya diare.

Hingga saat ini belum ada pengobatan antivirus yang terbukti efektif untuk infeksi coronavirus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona, SARS, dan MERS, Manakah yang Paling Berbahaya?", https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/26/125000765/virus-corona-sars-dan-mers-manakah-yang-paling-berbahaya-?page=all#page2.
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Sari Hardiyanto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved