Cerita WNI di Wuhan Rio Alfi: Kondisi Kota Seolah Mati Usai Wabah Virus Corona, Dingin. . Sepi . .

Mahasiswa Indonesia di Wuhan, China, Rio Alfi, menceritakan kondisi WNI dan kondisi kota yang seolah telah mati setelah menyebarnya virus corona di ko

Editor: rida
kompas.com
Rio Alfi, mahasiswa Indonesia di Wuhan(Tangkapan layar video Kompas Tv) 

Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini bisa menyebabkan kematian.

Melalui unggahan @safetravel.kemlu, salah satu akun resmi milik Kementerian Luar Negeri RI, tanggal 25 Januari 2020, imbauan disampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi WNI yang berada atau berencana mengunjungi Hong Kong dan negara-negara yang telah terdampak.

Kedubes AS di Baghdad, Irak Dihantam 3 Roket, Siapa Bertanggungjawab?

Siapa Sebenarnya Kobe Bryant, Antar Lakers Juara NBA Lima Kali Namanya Sejajar Dengan Michael Jordan

Kumpulan Video 40 Slam Dunk Kobe Bryant Selama di NBA, Lawan Sampai Terpelanting

Sampel Dikirim ke Kemenkes, Hasil Lab Pasien Diduga Terinfeksi Corona di Jambi Keluar 2 Minggu Lagi

Selain itu, diimbau juga untuk mengikuti perkembangan virus ini, menghindari tempat dan kota asal virus, tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam, atau sesak napas

Hingga Senin pagi, Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan yang Seperti Kota Mati"

Sebuah mobil melintas di jalanan kota Wuhan, China, yang sepi karena wabah virus corona yang mematikan di hari pertama tahun baru Imlek, Sabtu (25/1/2020).
Sebuah mobil melintas di jalanan kota Wuhan, China, yang sepi karena wabah virus corona yang mematikan di hari pertama tahun baru Imlek, Sabtu (25/1/2020). (AFP/HECTOR RETAMAL)

Pemerintah Dinilai Perlu Evakuasi WNI dari Wuhan dan Larang WN China Masuk

Pemerintah dinilai perlu segera mengevakuasi warga negara Indonesia yang ada di Kota Wuhan, China.

Hal itu menyusul penyebaran virus corona yang demikian cepat dan masif.

Bahkan, dalam perkembangan terakhir, virus yang telah mengakibatkan 56 orang meninggal dan 2.022 orang lainnya terinfeksi itu telah menyebar di 13 negara.

"Saya pikir langkah itu (evakuasi) harus dilakukan segera, karena di China penyebarannya sudah ribuan. Itu artinya penyebarannya sudah sangat tinggi kan," ucap pengamat hubungan internasional dari Universitas Pelita Harapan Alex Jemadu kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Ia menuturkan, pemerintah perlu menyusun rencana kontijensi yang matang guna mengantisipasi penyebaran virus yang lebih luas di dalam negeri.

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan upaya antisipasi dengan memasang thermoscanner atau alat pendeteksi tubuh di 135 pintu masuk negara, baik melalui jalur darat, laut maupun udara.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan 100 rumah sakit yang menjadi rujukan bila menemukan ada warga yang tiba dari kunjungan luar negeri dengan suhu tubuh tinggi.

Namun, langkah tersebut dinilai perlu ditingkatkan.

Alex menambahkan, upaya kontijensi lain yang bisa dilakukan yakni dengan melarang untuk sementara waktu warga negara China yang ingin masuk ke Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved