Cerita Miris Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Saat Kota Ditutup dan Bahan Makanan Menipis

Rio Alfi itu membuat video pribadi dan menceritakan kondisi perkotaan ditutup akibat menyebarnya virus Corona atau nCOV.

Editor: Nani Rachmaini
Youtube Kompas TV
Rio Alfi mahaswa WNI di Wuhan bercerita kondisinya bertahan dari wabah virus Corona 

"Kemungkinan tidak bisa lagi pakai sepeda listrik," paparnya.

Dengan keterbatasan akses itu, dirinya mengaku hanya bisa terdiam di kamar sembari menunggu kabar baik dari pihak berwenang.

Demikian juga berdasarkan arahan dari pihak kampus agar mahasiswa tak tertular virus Corona.

"Jadi instruksi dari kampus memang disarankan untuk berdiam diri di kamar masing-masing dan menghindari tempat-tempat keramiaan supaya tidak terjangkit virus corona dan menjaga kebersihan," ucapnya.

"Apabila keluar rumah harus pakai masker, setelah dari luar harus mencuci tangan, sebelum makan harus mencuci tangan."

Tangkap Layar YouTube KompasTV Kondisi Kota Wuhan Berdasar Penuturan Rio Alfi
Tangkap Layar YouTube KompasTV Kondisi Kota Wuhan Berdasar Penuturan Rio Alfi (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Makanan menipis, minta dievakuasi, KBRI?

Rio mengatakan, saat ini Wuhan sudah membangun rumah sakit baru untuk menangani virus corona.

Sementara 93 mahasiswa Tanah Air masih berada di Wuhan dan tidak bisa pulang ke Indonesia.

Untuk kebutuhan selama Wuhan ditutup, Rio mengungkap bahwa ketersediaan makanan di kota itu mulai menipis.

Harganya pun mulai naik.

Terutama sembilan bahan pokok makanan alias sembako.

"Bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa kemungkinan tidak mencukupi ya (membeli sembako)," ucapnya.

Informasi yang ia terima dari pengurus PerhimpunanPelajar Indonesia Tiongkok di Wuhan, KBRI belum memberikan langkah konkrit untuk para mahasiswa, conothnya seperti evakuasi ke kota yang lebih aman.

Kabar Duka, Kobe Bryant dan Putrinya Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter, Kejadiannya Bikin Shock!.

Pihak KBRI, kata dia, belum memberikan keputusan terbaru untuk para pelajar Indonesia di sana.

"Kami semuanya berharap jadi dapat solusi yang terbaik, bisa dievakuasi di kota yang lebih aman lagi," ungkapnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved