Hakim Vonis Pembinaan untuk ZA, Pelajar yang Bunuh Begal di Malang, Kenapa Ahli Hukum Keberatan?

ZA nantinya bakal menjalani pembinaan di Lembaga Kesejahetraan Sosial Anak (KSA) Darul Aitam di Kecamatan Wajak, Kabupaten malang.

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Ilustrasi - Sidang pelajar SMA di Malang bunuh begal 

Hakim Beri Vonis Pembinaan untuk ZA, Pelajar yang Bunuh Begal di Malang, Kenapa Ahli Hukum Keberatan?

TRIBUNJAMBI.COM - ZA (17), pelajar di Malang yang membunuh begal karena melindungi teman wanitanya divonis hukuman satu tahun pembinaan oleh Hakim Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang.

Vonis tersebut sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Hakim memutuskan ZA terbukti melakukan tindakan penganiayaan berujung kematian berdasarkan Pasal 351 KUHP.

Vonis dijatuhkan dalam sidang putusan yang dipimpin hakim tunggal, Nuny Defiary.

Sidang dakwaan terhadap ZA ini telah berlangsung pada hari Selasa, 14 Januari 2020 lalu di Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang.
Sidang dakwaan terhadap ZA ini telah berlangsung pada hari Selasa, 14 Januari 2020 lalu di Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang. (TRIBUNNEWS)

ZA nantinya bakal menjalani pembinaan di Lembaga Kesejahetraan Sosial Anak (KSA) Darul Aitam di Kecamatan Wajak, Kabupaten malang.

Atas vonis tersebut, keluarga ZA menyatakan menerima dan tidak melakukan banding.

Berikut update kasus pelajar bunuh begal sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020);

Daftar Harga HP Vivo Jelang Imlek 25 Januari 2020, Waktu yang Tepat Bila akan Beli

Dengar Kata-kata Doddy, Hotman Paris Berang, Vanessa Angel Disuruh Lakukan Ini, Nurut

1. Alasan Hakim Tetap Jatuhkan Vonis

Dikutip dari Kompas.com, Humas Pengadilan Negeri Kepanjen, Yoedi Anugrah menyampaikan alasan vonis pidana pembinaan selama satu tahun itu dijatuhkan.

“Mungkin dinilai oleh hakim dirasa perlu dan cukup, dalam jangka waktu satu tahun cukup buat anak untuk memperbaiki dirinya,” kata Yoedi, usai persidangan.

Yoedi mengatakan, ada berbagai alasan vonis itu dijatuhkan.

Alasan itu dengan mempertimbangkan kejadian penikaman oleh ZA kepada pelaku begal yang menyebabkan begal tersebut meninggal dunia.

Hakim menilai, ZA tetap bersalah dalam kejadian itu, meskipun ZA sedang dalam posisi membela diri.

Dalam hukum pidana terdapat istilah noodweer atau alasan pemaaf.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved