Hakim Heran Bagaimana Perusahaan Dijual Rp 80 Juta, Grade M & Dapat Proyek Rp 16 M di PUPR Jambi

"Masa iya grade M dengan proyek puluhan miliar dijual cuma Rp 80 juta, dapat pekerjaan nilainya Rp 16 miliar," kata anggota majelis hakim.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi/Dedy Nurdin
23 saksi dihadirkan kembali oleh Jaksa KPK dalam persidangan suap ketok palu RAPBD Tahun 2017-2018 degan terdakwa Effendi Hatta, Zainal Abidin dan El Helwi pada persidangan Selasa (21/1/2020). 

Majelis hakim bingung

Majelis hakim juga dibuat bingung oleh keterangan saksi Hasanudin.

Hakim bingung karena Hasanuddin mengaku telah membeli perushaan itu dari Paud Syakarin, namun tak mengerti soal pembagian saham.

23 saksi dihadirkan kembali oleh Jaksa KPK dalam persidangan suap ketok palu RAPBD Tahun 2017-2018 degan terdakwa Effendi Hatta, Zainal Abidin dan El Helwi pada persidangan Selasa (21/1/2020).
23 saksi dihadirkan kembali oleh Jaksa KPK dalam persidangan suap ketok palu RAPBD Tahun 2017-2018 degan terdakwa Effendi Hatta, Zainal Abidin dan El Helwi pada persidangan Selasa (21/1/2020). (Tribunjambi/Dedy Nurdin)

"Saya beli perusahaan bukan jual beli saham, saya tidak faham soal saham yang mulia," kata Hasanudin.

"Lalu kenapa kamu bilang beli, kalau tidak paham soal saham," tanya majelis hakim.

"Kami ikuti bohong saudara selama ini di perkara perdata perusahaan Anda, nama Anda saja tidak masuk di sana sebagai pemilik perusahaan," sambung Majelis Hakim.

Majelis hakim kembali memerintahkan Jaksa KPK untuk menghadirkan kembali saksi Hasanuddin pada persidangan selanjutnya.

Peringatan Dini BMKG Rabu (22/1) - Jambi, Kalbar, Papua, Bengkulu Hujan Lebat Disertai Angin & Petir

Gara-gara Ini, Pertengkaran Hebat Ashanty dengan Anang Hermansyah: Apa yang Harus Kita Tutupi

Hakim mengangguk-angguk

Beberapa anggota saksi mengaku menerima uang ketuk palu pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2017-2018.

Lantas bagaimana cara anggota DPRD Provinsi Jambi saat itu menerima uang?

Kesaksian anggota dewan yang dihadirkan dalam sidang suap ketuk palu pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2017-2018 membuat hakim mengangguk-angguk.

Pemandangan itu terlihat di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jambi, Selasa (21/1).

Saksi Zainal Abidin dan Effendi Hatta kompak menyebut semua anggota di Komisi III DPRD Provinsi Jambi saat itu menerima uang ketok palu pengesahan RAPBD tahun 2017-2018.

"Semua sudah menerima, kalaupun ada yang bilang tidak menerima di pengadilan ini saja karena semua sudah diserahkan, saya sama pak Zainal yang bagikan," kata Effendi Hatta.

Jawaban senada juga disampaikan Zainal Abidin di persidangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved