Tertutup, Hearing DPRD dengan BKPSDM Tanggapi Isu Jual Beli Jabatan pada Pelantikan Tengah Malam
Hearing yang dilakukan komisi I DPRD Kabupaten Merangin bersama BKPSDM Kabupaten Merangin merupakan hearing yang kedua kalinya.
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
Tertutup, Hearing DPRD dengan BKPSDM Tanggapi Isu Jual Beli Jabatan pada Pelantikan Tengah Malam
TRIBUNJAMBI.COM,BANGKO -- Hearing yang dilakukan komisi I DPRD Kabupaten Merangin bersama BKPSDM Kabupaten Merangin merupakan hearing yang kedua kalinya.
Hearing yang pertama dilakukan pada Senin 13 Januari lalu. Pada waktu itu, hearing dibatalkan, sebab yang datang pada waktu itu hanya hanya Kabid Mutasi dan Kepangkatan, Zairi, sementara Kaban BKPSDM Kabupaten Merangin berada di Kota Jambi.
Pada waktu itu, pihak DPRD kabupaten Merangin meminta yang hadir dalam kegiatan itu adalah Kaban BKPSDM Kabupaten Merangin langsung.
Hearing tersebut merupakan buntut dari pelantikan 162 pejabat eselon III dan IV yang dilakukan tengah malam beberapa waktu lalu.
Ada isu yang beredar jika pelantikan itu penuh syarat. Ada dugaan praktik jual beli jabatan dan titip menitip, tim sukses dan lain sebagainya.
• DPRD Merangin Gelar Hearing Soal Pelantikan Tengah Malam Tertutup, Ada Apa?
• Jatah Ketok Palu Untuk Anggota DPRD Provinsi Jambi Ini Dinaikkan Atas Permintaan Apif
Menindak lanjuti isu tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Merangin memerintahkan komisi I untuk memanggil pihak BKPSDM.
Hari ini, Selasa (21/1) Kepala BKD Kabupaten Merangin Nasution beserta Kabid Kepegawaian terpantau mendatangi gedung DPRD Kabupaten Merangin.
Sekretaris Baperjakat itu datang ke DPRD untuk memenuhi undangan ketua Komisi I DPRD Kabupaten Merangin. Selain itu ketua DPRD Herman Efendi juga ikut dalam hearing tersebut.
Pantauan di lapangan, pemanggilan yang dikemas dengan hearing tersebut dilakukan secara tertutup. Awak media yang hendak meliput kegiatan tersebut tidak diperkenankan masuk oleh staf komisi.
"Maaf bang tertutup," kata staf disana.
Awak media yang datang mencoba masuk keruangan tersebut lagi-lagi dijegal oleh sta tersebut.
"Nanti saja, tunggu hasilnyo bae," katanya lagi.
Zintir perwakilan wartawan yang hendak meliput kegiatan tersebut merasa kecewa, sebab dirinya ingin mengetahui proses hearing tersebut untuk disampaikan kepada masyarakat luas.
"Kita ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Apa betul ada praktek jual beli jabatan. Ada apa ini. Kok tertutup," tegas Zintir.
"Sudah seperti bembahasan anggaran bae," imbuhnya. (*)