Berita Nasional
Polisi Selidiki Kasus Sunda Empire, 4 Orang Diperiksa, Satu Diantaranya Merupakan Perdana Menterinya
Polisi Selidiki Kasus Sunda Empire, 4 Orang Diperiksa, Satu Diantaranya Merupakan Perdana Menterinya
Polisi Selidiki Kasus Sunda Empire, 4 Orang Diperiksa, Satu Diantaranya Merupakan Perdana Menterinya
TRIBUNJAMBI.COM, BANDUNG - Polda Jawa Barat mengaku sudah melakukan pemeriksaan terhadap seorang petinggi kelompok Sunda Empire - Earth Empire yang membuat pernyataan melalui video yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso, mengatakan bahwa selain salah satu petingginya, pihaknya juga meminta keterangan kepada satu anggota Sunda Empire serta staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
• Hakim Mengangguk-angguk saat Zainal Abidin Paparkan Cara Anggota DPRD Terima Uang Ketuk Palu
• Cara Mudah Mengetahui Kondisi Kesehatan Kamu, Dengan Tes Sederhana 30 Detik, Yuk Dicoba!
• Warisan Lina Sudah Diterima Putri Delina, Ini Reaksi Teddy Anak Kandungnya Tak Dapat Sedikitpun
NB yang menjabat sebagai pimpinan kelompok itu merujuk pada Nasri Banks yang mengaku sebagai menteri dari Sunda Empire. Sementara A belum diketahui posisinya.
Erlangga mengatakan, pemeriksaan dilakukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar kemarin, Senin (20/1/2020).
Pemeriksaan ini, ujar Erlangga, berkaitan kejadian viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Ya, ini menanggapi yang viral saja," katanya.
Erlangga menyatakan pihaknya masih terus menyelidiki Sunda Empire ini.
Pendalaman dilakukan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik. Selain itu, pihaknya juga akan meminta keterangan dari budayawan dan sejarawan.
• Warisan Lina Sudah Diterima Putri Delina, Ini Reaksi Teddy Anak Kandungnya Tak Dapat Sedikitpun
• Lilin Dibakar Sebagai Simbol Rejeki Persiapan Klenteng Siu San Teng di Jambi Jelang Tahun Baru Imlek
• Dinas Pendidikan di Kabupaten Batanghari Wacanakan Ujian Berbasis Android
"Kita masih terus berproses dalam hal ini penyidik masih mendalami keterangannya. Prosesnya kan yang ahli sejarah juga nanti kami mintai keterangan, inikan yang disampaikan divideo itu perlu kami cek, kalau diikuti bisa gila sendiri," kata Erlangga.
Sunda Empire ini muncul di media sosial (medsos) usai ramai kemunculan Keraton Agung Sejagat.
Tersebar pula foto-foto anggota Sunda Empire dari screenshot pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller yang diduga anggota Sunda Empire.
Sunda Empire ini awalnya diduga berafiliasi dengan Keraton Agung Sejagat, namun belakang hal itu dibantah.
Pihak Sunda Empire menyatakan bahwa Sunda Empire tidak ada hubunganya dengan Keraton Agung Sejagat yang didirikan oleh Toto Santoso.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penyelidikan Sunda Empire, Polisi Periksa 4 Orang, Termasuk yang Mengaku Perdana Menteri
Klaim Petinggi Sunda Empire, Mampu Kendalikan Nuklir hingga Menyelamatkan Bumi dan Umat Manusia
TRIBUNJAMBI.COM - Setelah munculnya Keraton Agung Sejagat, ada yang lebih menghebohkan dengan munculnya Sunda Empire.
Keberadaan dari kelompok ini bahkan mengaku bisa menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik, petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana mengatakan.
Selain itu Sunda Empire ia harapkan mampu melindungi kehidupan seluruh umat manusia.
• VIDEO: Heboh! Petinggi Sunda Empire Mengaku Bisa Kendalikan Nuklir Melalui Empire System
• VIDEO Viral Diduga Pemimpin Sunda Empire Berbicara ke Pengikutnya dengan Seruan yang Nyeleneh
• Selain Keraton Agung Sejagat Ada Sunda Empire, Pakaian Hitam Topi Baret, Kendalikan Pemerintah Dunia
• VIDEO: Ada Kartu Anggota & Jabatan Anggota Sunda Empire-Earth Empire Sebut Pemerintah Permanen Dunia
Rangga melanjutkan, untuk mencapai tujuan tersebut, Sunda Empire mengklaim mampu mengendalikan senjata nuklir."Satu contoh yang saya bilang, yang bisa menghentikan atas nuklir adalah tindakan dari Sunda Empire,"ujarnya.
Rangga menilai masyarakat tidak perlu resah dengan keberadaan Sunda Empire.

"Masyarakat di Indonesia tidak usah ada keresahan, atau dibikin resah yah"
"Karena Sunda Empire tidak bikin resah," tandasnya.
Rangga memandang keresahan masyarakat tidak diakibatkan oleh keberadaan Sunda Empire.
Melaikan diciptakan sendiri oleh pemerintah daerah sendiri.
"Kebetulan yang membuat resah justru pejabat di daerah itu," imbuhnya.
Dalam penyampaiannya, Rangga juga menyindir pernyataan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyebut keberadaan Sunda Empire akibat banyak orang stres.
"Jangan sampai begitu, memalukan. Sebagai Gubernur Jawa Barat tidak paham tetang apa itu Sunda Empire," tutup Rangga.
Komentar Gubernur Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kemunculan sejumlah kelompok baru seperti Sunda Empire-Earth Empire dan Keraton Agung Sejagat, yang kemudian viral di dunia maya, menunjukkan banyak orang yang mengalami stres.
"Ini banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini."
"Yang ternyata ada orang yang percaya juga kan, begitu ya menjadi pengikutnya," kata gubernur yang akrab disapa Emil dikutip dari YouTube KompasTV.
Sebelum hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama munculnya Sunda Empire di Jawa Barat, kata Emil, Polda Jabar sudah meneliti dan mendalami kehadiran kelompok tersebut.
"Lagi diteliti oleh Polda, tadi malam Pak Kapolda sudah melaporkan, sedang melakukan penelitian, kalau ada aspek pidana kita akan tegas," katanya.
Emil meminta warga untuk tetap fokus menjalani kehidupannya, menyaring berbagai informasi yang beredar menggunakan rasio dalam berkehidupan.
"Gunakan aturan perundang-undangan jangan percaya terhadap hal-hal yang tidak masuk ke dalam logika asal sehat," katanya.
Kemunculan Sunda Empire

Kehebohan Sunda Empire dimulai sejak Jumat (17/1/2020).
Dimulai oleh sebuah postingan seorang warganet bernama Renny.
Dalam postingannya tersebut, warganet itu menuliskan mengenai pertemuan Sunda Empire - Earth Empire di Bandung.
Ia bahkan menulis, sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE, dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
Masa pemerintahan dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020.
Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera.
Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan??" tulis warganet Renny, dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.id, Selasa (21/1/2020).

Dalam foto tersebut, terlihat ada sejumlah orang yang mengenakan seragam seperti seragam militer.
Mereka juga mengenakan baret yang warnanya berbeda-beda, ada biru dan hitam.
Sementara itu, di unggahan lainnya dari warganet tersebut, disebutkan mengenai informasi acara dari Sunda Empire tersebut.
• Terlilit Hutang, Seorang Istri di Pasuruan Gadaikan Bayi Rp 1 Juta, Begini Reaksi Mengejutkan Suami
• Prediksi Rocky Gerung Soal Umur Pemerintahan Jokowi Tak Sampai Tahun 2024, Ini Alasan Darinya
• Ganti Rugi tak Kunjung Ditepati, Warga Mandiangin Tuntut Keputusan KLHK yang Telah Disepakati
• Mantap Menikah hingga Diundur Sampai April 2020, Benarkah Calon Istri Sule Seorang Pramugari Cantik?
Ada acara pertemuan Sunda Empire yang disebut dilaksanakan pada 15 April 2019 di Bandung.
Tak tanggung-tanggung, dalam postingan tersebut, tertulis ada pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic.
"Alhamdulillah telah terlaksana dgn baik acara endrosmenet United States of Indonesia (USI) SE-EE. Senin 15 April 2019 di Bandung."
"Peresmian pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic dan Penyerahan Mandat atas nama kekaisaran SE oleh Perdana Menteri Dunia YM GPM," tulis Renny.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Petinggi Sunda Empire: Menyelamatkan Bumi dan Umat Manusia, Klaim Bisa Kendalikan Senjata Nuklir
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: