Pasar Simpang Pulai Semrawut, Ini Alasan Pedagang Kembali Jualan di Pinggir Jalan
Pedagang kembali berjualan di pinggir jalan sehingga Pasar Simpang Pulai semrawut dan macetan.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Pasar Simpang Semrawut, Ini Alasan Pedagang Kembali Jualan di Pinggir Jalan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Beberapa waktu lalu tim terpadu Pemerintah Kota Jambi telah menerbitkan Pasar Simpang Pulai. Namun saat ini pedagang kembali berjualan di pinggir jalan sehingga mengakibatkan kesemrawutan dan kemacetan.
Menanggapi hal tersebut Kasatpol PP Kota Jambi Yan Ismar mengatakan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan tindak dan upaya menertibkan sejumlah pedagang yang berjualan di tempat tersebut. Setelah dilakukan penertiban, tanggung jawab berada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Seharusnya setelah tim terpadu melakukan penertiban dan sudah bersih harusnya tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan rutin melakukan patroli. Sehingga para pedagang tidak lagi berjualan di tempat itu," katanya, Kamis (16/1).
• Pasokan di Pasar Melimpah, Harga Cabai Rawit di Jambi Turun
• Maret Nanti Perkim Bakal Pasang Ratusan Titik Lampu Jalanan di Batanghari
• Anggaran Perpustakaan Milik Pemprov Jambi Terus Dipangkas, Tinggal Rp 4,2 Miliar
Yan Ismar mengatakan bahwa jika nantinya para pedagang masih bandel dan tidak mengindahkan instruksi Pemerintah Kota Jambi, maka pihaknya akan kembali melakukan penertiban di lokasi tersebut.
"Akan kita koordinasikan kembali bersama dengan Disperindag kita akan melakukan penertiban," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi Komari mengatakan bahwa pihaknya sudah rutin melakukan patroli di pasar tersebut. Namun para pedagang meminta kepada pemerintah untuk memberikan tenggang waktu, karena masih melakukan negosiasi dengan pemilik lahan.
"Para pedagang maunya ditempatkan di belakang lokasi itu, Tapi status tanahnya merupakan tanah orang lain, Jadi mereka masih nego," katanya.
Komari mengatakan bahwa sebagian pedagang sudah ditempatkan di Pasar Angso Duo. Namun para pedagang yang memiliki lapak kecil tersebut mengaku belum punya uang untuk membeli kios di pasar Angso Duo.
"Kalau yang kios-kios itu tidak masalah, yang masalah ini kan yang menggelar lapak pakai payung atau disebut PKL ini. Padahal dua tahun lalu sudah kita kasih tahu supaya membeli kios karena lokasi ini mau kita bersihkan," ujarnya.
Komari mengatakan bahwa setiap hari petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan selalu melakukan monitoring di pasar tersebut. Namun memang masih ada pedagang yang bandel. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Satpol PP Kota Jambi.
"Jika nantinya masih terjadi kesemrawutan maka pemerintah akan turun kembali membersihkan lokasi tersebut," pungkasnya. (Rohmayana)