Di Mata Najwa Abraham Samad Bandingkan PKS & Demokrat, Benarkah KPK Takut PDIP Partai Mega & Jokowi?
PDIP parpol yang digawangi Megawati Soekarnoputri dan memberi Jokowi gelar petugas partai. Benarkah KPK tak bernyali di hadapan PDIP?
Padahal, saat dia memimpin KPK sudah menggeledah beberapa kantor parpol, mulai dari PKS hingga Demokrat.
Namun, kala itu penggeledahan kantor parpol merupakan sesuatu yang biasa terjadi.
"Di masa lalu kita menggeledah PKS, kemudian Demokrat, dan juga PPP waktu PaK Surya Darma."
"Hal yang biasa-biasa saja seperti kantor-kantor lain," katanya.
Dengan lantang, Abraham Samad menilai bahwa kehebohan yang terjadi kini lantaran undang-undnag KPK hasil revisi.
Dengan undang-undang tersebut, KPK tidak bisa leluasa menjalankan tugasnya menggeledah kantor-kantor parpol seperti pada masa lalu.
Menurutnya, hal itu membuat KPK telah 'mati'.
"Makanya saya menganggap kalau hari ini kenapa menjadi polemik dan menjadi luar biasa karena ini buah dari produk Undang-undang KPK hasil revisi," jelas Abraham Samad.
"Yang menurut saya yang mengakhiri hidup KPK di masa lalu," imbunhnya.
Lalu, ia menyinggung kejayaan KPK yang sempat disampaikan oleh Ketua Dewan Pengawas KPK, Tumpak Hatarongan Pangabean yang juga hadir di acara tersebut.
Namun menurutnya, kejayaan KPK itu kini hanya tinggal kenangan.
"Jadi tadi KPK yang Opung cerita itu jadi kejayaan KPK yang Opung cerita tadi tinggal sejarah Mbak Nana."
"Tinggal kita kenang saja," ungkap pria asal Makassar ini.
• Terbongkar 7 Fakta Mengejutkan Tentang Keraton Agung Sejagat, Soal Wangsit hingga Bukan Pasutri
• Daftar ke DPD Hanura, Fachrori : Tidak Salah Minta Bantu Hanura
Gagalnya penggeledahan Kantor DPP PDIP dinilai bukti nyata 'matinya' KPK karena RUU KPK.
"Begitu undang-undang revisi baru diundangkan sudah selesai KPK itu."