Bahas Kerja Bakamla di Natuna, Meutya Hafid Ungkap Pengalaman Jadi Sandera di Irak: Saya Tahu Persis
Achmad menuturkan, keinginan Cina untuk memaafkan sumber daya alam di laut dan Cina ingin membangun semacam pagar di laut.
"Kita tetap harus memperhitungkan eskalasi, karena eskalasi juga harus dijaga. Kalau diinstruksi (red: Presiden) untuk menenggelamkan, saya akan lakukan," beber Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman.
Seperti diberitakan, sejumlah kapal ikan Cina diketahui memasuki Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kapal-kapal tersebut masuk perairan Indonesia pada 19 Desember 2019.
Kapal-kapal Cina yang masuk dinyatakan telah melanggar exclusive economic zone (ZEE) Indonesia dan melakukan kegiatan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF).
Selain itu, Coast Guard Cina juga dinyatakan melanggar kedaulatan di perairan Natuna.
SIMAK VIDEONYA:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Protes Kinerja Bakamla di Natuna, Meutya Hafid Ungkap Pengalaman Disandera Irak: Saya Tahu Persis, https://jakarta.tribunnews.com/2020/01/09/protes-kinerja-bakamla-di-natuna-meutya-hafid-ungkap-pengalaman-disandera-irak-saya-tahu-persis?page=all.
Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Siti Nawiroh