Kisah Perang Teluk 1990/1991 - Jalur Maut, Tempat Pembantaian Ribuan Tentara Irak

Salah satu momen bersejarah yang akan dikenang sepanjang masa adalah kepemimpinan Bush Sr saat Saddam Hussein tiba-tiba menduduki Kuwait pada 1990/199

Editor: Suci Rahayu PK
Amusing Planet
Jalur Maut Perang Teluk I 

Kisah mengharubiru ini ditulis ulang dan dikutip dari situs Amusingplanet.com, Kamis (6/12/2018).

Artikelnya muncul seiring kabar kematian George HW Bush.

Cerita dimulai saat Saddam akhirnya menerima proposal perdamaian, yang difasilitasi Uni Soviet.

Ia setuju keluar dari Kuwait yang semula didudukinya. Apa yang selanjutnya terjadi?

Sully, Anjing yang Setia Menemani George HW Bush hingga Akhir Hayat

Presiden George HW Bush memerintahkan pembasmian konvoi belasan ribu tentara dan ribuan kendaraan tempur pasukan Irak yang mundur dari Kuwait.

Jalur Maut Perang Teluk I
Jalur Maut Perang Teluk I (Amusing Planet)

Jet-jet tempur AS dan Kanada melesat terbang di kegelapan malam dari pangkalan di Arab Saudi. Rudal dan bom ditembakkan ke ujung depan dan ekor konvoi pasukan.

Pemboman dahsyat konvoi di ujung depan dan ekor itu membuat jalur tertutup. Iring-iringan terhenti total.

Saat itulah rudal dan bom kembali berledakan menghancurkan apa saja yang tersisa.

Danau Maut di Teluk Meksiko Bunuh Semua Makhluk Hidup

Tak kurang 2.000 unit kendaraan rusak berat, atau hancur. Beribu-ribu prajurit Irak tewas akibat kekejaman pengeboman pasukan Bush Sr ini.

Pembantaian serupa terjadi di Jalan Raya 8 yang mengarah ke Kota Basra. Ribuan tentara Irak mengalami nasib tak kalah menyedihkan berikut kendaraannya.

Ini Sekutu Iran dan Amerika Serikat yang Membantu Menangkan Pertempuran Bila Perang Terjadi

Sehari sebelum tragedi ini, Menlu Irak menyatakan menerima usulan gencatan senjata. Pasukan Irak akan ditarik dari Kuwait sesuai manday resolusi 660 PBB.

Presiden Bush rupanya tak percaya, dan menegaskan tidak ada bukti pasukan Irak ditarik mundur. Dalam kata-katanya Bush menyatakan, "unit-unit pasukan Irak terus bertempur. Kita akan lanjutkan peperangan."

Hari berikutnya Presiden Saddam Hussein menegaskan, penarikan pasukan dimulai, menggunakan dua jalan raya utama dari Kota Kuwait menuju wilayah Irak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved