Terungkap Alasan BBM Jenis Pertalite Termahal di Kepri Dibandingkan Daerah Lain di Indonesia!

PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, sebuah kabar gembira bagi masyarakat.

Editor: Heri Prihartono
Kontan/Muradi
Semakin banyak orang yang menggunakan bensin non subsidi. 

TRIBUNJAMBI.COM - PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, sebuah kabar gembira bagi masyarakat.

Bicara soal BBM menariknya  Pertalite di Kepri merupakan harga yang tertinggi, alias termahal se-Indonesia.

Untuk Pertalite di Kepri dijual dengan harga Rp8.000 per liter, sedangkan di provinsi lainnya hanya dijual Rp7.650 dan Rp7.850 per liter.

Tiga Pelaku Illegal Drilling di Sarolangun Diringkus, Polres Tak Mau Kecolongan Terus Buru Pemodal

Sales Branch Manager Pertamina Kepri, Fajar Wasis Satrio membenarkan tingginya harga Pertalite di Kepri, jika dibandingkan dengan provinsi lainnya.

Hal ini terjadi karena Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Kepri juga tinggi, bahkan tertinggi dari seluruh provinsi.

Profil dan Kesuksesan Ria Irawan Semasa Hidup, Karir Sang Artis hingga Pernah Sekolah di Italia

"Komposisi BBM itu adalah harga dasar, PPN sama PBBKB. Nah, PBBKB di Kepri itu memang paling tinggi se-Indonesia, kami dari Pertamina hanya menyesuaikan saja, kalau harga dasar semua daerah sama," jelasnya.

Untuk PBBKB Kepri itu, Fajar mengatakan 7,5 persen dari harga jual. Namun, Fajar menyarankan untuk pesoalan pajak ini, bisa langsung konfirmasi ke pihak Pemerintah Provinsi Kepri.

"Soalnya yang ngatur PBBKB itu bukan dari Pertamina, Pertamina hanya menerima yang sudah ada saja," paparnya.

Diharapkan dengan adanya penyesuaian ini, dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan setia produk Pertamina.

Dan sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk BBM berkualitas.

Begini Reaksi Presiden Jokowi Soal Keberadaan China di Laut Natuna : Tak Ada Tawar Menawar

Cara Penghitungan

Penyesuaian harga ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo mengatakan penyesuaian harga ini berlaku di seluruh Indonesia mulai Kemarin, Minggu 5 Januari 2020 pukul 00.00 waktu setempat.

Dimana hal ini merupakan aksi korporasi yang mengacu pada ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan memastikan pelayanan kepada masyarakat terus berjalan dengan baik, terutama pelanggan setia produk-produk unggulan Pertamina," kata Roby di Batam, Senin (6/1/2020).

Penyesuaian harga yang dimaksud adalah untuk jenis BBM Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.

Roby mengaku harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.

Blak-blakan Teddy Bongkar Rahasia Lina Usai Wafat, Ungkap Perlakuan Sule Semasa Jadi Suami Lina

Harga Pertamax Series dan Dex Series Untuk Kepri sendiri Pertamax mengalami penyesuaian dari harga semula Rp10.250 menjadi Rp9.600 per liter.

Pertamax Turbo mengalami penyesuaian dari harga semula Rp11.600 menjadi Rp10.300 per liter.

Pertamina Dex mengalami penyesuaian dari harga semula Rp12.200 menjadi Rp10.700 per liter. Dexlite mengalami penyesuaian dari harga semula Rp10.600 menjadi Rp9.900 per liter.

Cerita Ahok BTP Beri Nama Anak Yosafat, Suami Puput Mengenang Musuh yang Berhasil Mengalahkannya

"Dan terakhir solar non subsidi mengalami penyesuaian dari harga semula Rp10.000 menjadi Rp9.700 per liter," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BBM Turun Harga, Namun Harga Pertalite di Kepri Tetap Termahal Se-Indonesia"



Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved