Polres Muarojambi Diminta Ikut Siaga Bencana, Masalah Banjir Jadi Sorotan

Dalam penanganan bencana banjir dilakukan dengan dua giat yaitu giat mitigasi dan giat pencegahan.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Samsul Bahri
Polres Muarojambi menggelar video konferesi bersama dengan seluruh jajaran Kepolisian yang ada di seluruh Indonesia, Senin (6/1). 

Polres Muarojambi Diminta Ikut Siaga Bencana, Masalah Banjir Jadi Sorotan

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Polres Muarojambi menggelar video konferesi bersama dengan seluruh jajaran Kepolisian yang ada di seluruh Indonesia, Senin (6/1). Acara ini dihadiri oleh Asissten III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Muarojambi, Junaidi, Kepala Dinas PUPR, Yultasmi, Kepala Dinas Kesehatan, Yes Isman, Kabag Sumda Polres Muarojambi, Kompol Susilo Putro, jajaran Kasat dan Kapolsek Muarojambi.

Acara yang dilaksanakan dalam ruangan ini, mendengarkan konferensi yang berkaitan dengan kesiapsiagaan kewilayahan dalam menanggani bencana alam. Adapun hal ini disampaikan oleh Irjen Agus Andrianto, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Dalam konferensinya, Ia menyebutkan bahwa berdasarkan hasil rapat terbatas dalam penanganan banjir yang dipimpin langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo beserta Kapolri. Adapun hasil rapat terbatas tersebut yakni leading sektor di tingkat pusat, BNPB di tingkat daerah BPBD pada tingkat provinsi.

Bus Mengakut Santri Darunnajah Terbalik di Kerinci, Tiga Orang Terluka Dilarikan ke Rumah Sakit

Ular Piton 3 Meter Masuk Rumah, Warga Bungo Geger Sampai Damkar Ikut Sibuk

Tanda Perang Dunia Ketiga Mulai Tampak! Ini 10 Negara yang Aman Ditinggali, Tidak Ada Indonesia

"Insitusi tingkat pusat dalam penanganan bencana yaitu PUPR, Sosial, Kesehatan, Polri. Seluruh instansi baik tingkat pusat dan wilayah mempunyai peran dalam penanganan bencana. Serta menjalin sinergi yang baik antar lembaga negara dalam penanganan bencana," ujarnya yang didengarkan oleh seluruh kepolisian RI melalui video konferensi.

Lebih lanjut Ia menerangkan bahwa kegiatan dalam penanganan bencana banjir dilakukan dengan dua giat yaitu giat mitigasi dan giat pencegahan. Untuk giat mitigasi dilakukan dengan pemetaan wilayah rawan bencana dan melakukan sosialisasi serta himbauan agar masyarakat sadar dan paham dalam menghadapi bencana.

"Sementara itu giat pencegahan dilakukan dengan melakukan patroli di wilayah rawan bencana dan siagakab pers dan peralatan penanganan bencana. Giat saat terjadinya bencana diantaranya dilakukan pengerahan kegiatan dan peralatan yang dimiliki ke lokasi bencana," terangnya.

Sementara itu, Ia menambahkan giat pasca terjadinya bencana dilakukan yaitu membantu pelayanan kesehatan, psikologi, pendataan korban, dan kegiatan identifikasi korban. Dalam kesempatan ini turut dilakukan beberapa penyampaian dari pihak kepolisian di antaranya disampaikan oleh Wakapolda Banten, Brigjen Pol Tomax Korniawan.

"Kami melaporkan bahwa ada 9 orang yang meninggal dan 2 orang yang hilang, pendataan rumah rusak itu ada 635. Ada dua desa yang tidak bisa ditempuh dengan jalan kaki, dan kami terima kasih ada bantuan Heli dan kami minta ini tetap di sini dulu, karena di sini sangat membutuhkan," terangnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved