Keracunan Ikan Tongkol

UPDATE Korban Keracunan Ikan Tongkol di Jember Capai 350 Orang, Begini Gejala Awalnya!

Peristiwa keracunan makanan ikan tongkol di Jember jadi sorotan, terkait banyaknya jumlah koeban.

Editor: Heri Prihartono
(Bagus Supriadi)
Salah satu korban keracunan ikan tongkol yang masih dirawat di Puskesmas Patrang Kabupaten Jember Kamis Siang 

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa keracunan makanan ikan tongkol di Jember jadi sorotan, terkait banyaknya jumlah koeban.

Betapa tidak, jumlah korban keracunan makanan ikan tongkol di Jember sudah mencapai 350 orang.

Seperti apa sebenarnya kasus keracunan makanan ikan tongkol di Jember tersebut?

Dianggap Nikahi Wanita yang Belum Resmi Cerai, Kades Kungkai di Merangin Didemo dan Diminta Mundur

Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember terus menelusuri warga yang keracunan ikan tongkol di Jember. Hingga Jumat (3/1/2020), terdata 350 orang yang terkena efek keracunan histamin di ikan tongkol jenis tikus/locok itu.

Penyelidikan epidemologi itu dilakukan oleh petugas fasilitas kesehatan yang menerima pasien keracunan ikan tongkol. Dari pasien itu, petugas melakukan penelusuran.

Dianggap Nikahi Wanita yang Belum Resmi Cerai, Kades Kungkai di Merangin Didemo dan Diminta Mundur

Hasilnya, terdata masuk 350 orang yang mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi ikan tongkol itu. Dinkes mendapatkan laporan dari Puskesmas (332 kasus), klinik kesehatan (10) kasus, dan rumah sakit (8 kasus).

Menurutnya, tambahan data itu bukanlah kasus atau pasien baru. Mereka ditemukan setelah petugas melakukan penyelidikan epidemologi.

Cek Link Daftar Lowongan Kerja BUMN PT Pelindo Daya Sejahtera, Banyak Posisi Untuk Lulusan SMA SMK

Dyah menuturkan, dari penelusuran itu pula diketahui, tidak semua warga yang mengkonsumsi ikan tongkol merasakan sakit. Namun mereka yang sakit dengan gejala keracunan, disebutkan 100 persen telah mengkonsumsi ikan tongkol.

"Tujuan pengembangan kasus adalah untuk memastikan orang yang telah mengkonsumsi ikan tongkol diketahui kondisinya, bila sakit harus segera mendapat pertolongan," tegas Dyah.

Memang tidak semua warga yang mengkonsumsi ikan tongkol jenis tikus/locok itu mengalami gejala keracunan. Seperti contoh dalam keluarga satu pasien keracunan ikan tongkol asal Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari yang ditemui Surya, Kamis (2/1/2019).

Pasien itu, Fasilatul Rohmi (28) menuturkan, di keluarganya ada enam orang yang mengkonsumsi ikan tongkol itu di malam Tahun Baru 2020, Selasa (31/12/2019). Dari enam orang itu, empat orang mengalami gejalan keracunan. Gejala itu berupa pusing, diare, perut mulas, mual, dan muntah, juga wajah bengkak. Ketika gejala keracunan itu dideteksi, mereka mengkonsumsi air kelapa muda.

Rumahnya Terendam Banjir, Pria Ini Mendadak Kaya Dalam Semalam Karena Temukan Emas Usai Cuci Piring

Dari empat orang itu, hanya Fasilatul yang harus dirawat di Puskesmas. Sebab ibu dua anak itu mengalami bengkak di wajah, perut mulas, dan muntah parah. Dia sampai pingsan dan harus mendapatkan injeksi cairan melalui infus ke tubuhnya.

Seperti diberitakan, pada Selasa (31/12/2019) malam terjadi keracunan massal di Kabupaten Jember. Warga yang merayakan malam pergantian tahun mengalami keracunan ikan tongkol. Setelah diteliti, ikan tongkol yang dikonsumsi adalah ikan tongkol jenis tikus/locok.

Mereka yang keracunan tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember. Dari 50 Puskesmas se-Jember, 35 Puskesmas melaporkan menerima pasien keracunan, atau mendapatkan laporan warga di wilayah kerjanya mengalami keracunan ikan tongkol.

Warga yang keracunan itu antara lain berasal dari Kecamatan Ajung, Arjasa, Sumbersari, Sukorambil, Ambulu, Tanggul, Kalisat, Balung, Mumbulsari, Kaliwates, Kencong, Mayang, Jombang, Puger, Rambipuji, juga Ledokombo.

Awalnya Hanya 250 Korban

Pada awalnya  250 korban dari warga Jember keracunan ikan tongkol, Kamis (2/1/2020).

Jumlah warga Jember yang keracunan ikan tongkol terus bertambah, dari jumlah awal 119.

Beberapa warga dilarikan ke puskesmas hingga rumah sakit.

Data dari Dinkes Jember, ada sembilan warga yang masih dirawat dan belum bisa pulang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini mengatakan, pihaknya hingga kini masih belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab warga keracunan.

 

Diantar Polisi ke Rumahnya, Polres Tangguhkan Penahanan Tersangka Laka Tunggal di Kuala Tungkal

"Sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan telah dikirim ke laboratorium dan hasilnya belum keluar,” ucap Dyah, melalui keterangan tertulis, Kamis.

Saat petugas berkunjung ke rumah korban untuk penyelidikan epidemiologi, petugas bertanya tentang sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan makanan.

Bila masih ada, keluarga korban diminta untuk tidak mengonsumsi sisa makanan tersebut.

“Petugas akan mengambil sampel dari sisa makanan yang ada,” ujar dia.

Sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium di Surabaya untuk pemeriksaan mikrobiologis dan kimiawi.

Tak bisa kentut

Wasilaturrahmi, terbaring lemas di Puskesmas Patrang, Jember, Jawa Timur, Kamis (2/1/2020) siang.

Dia ditemani anak, suami, hingga mertuanya yang ikut jadi korban keracunan massal ikan tongkol.

Namun, hanya Wasilaturrahmi yang kondisinya belum membaik dari gejala keracunan.

“Suami saya cuma muntah dan pusing, anak saya diare satu malam,” katanya kepada KOMPAS.com.

Wasilaturrahmi mengatakan, ikan tongkol yang diduga sebagai sumber keracunan massal disantapnya saat merayakan tahun baru.

Ikan bakar itu didapatnya dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger.

Saat dibeli, ikan itu terlihat segar dan bersih.

Namun, setelah beberapa jam ikan itu dimakan, Wasilaturrahmi mulai merasa pusing, wajahnya memerah dan bengkak, lidahnya pun terasa gatal.

Setelah gejala itu timbul, keluarga Wasilaturrahmi bukannya berhenti mengonsumsi ikan.

“Eman (kasihan) kalau tidak dihabiskan,” ujarnya.

Perempuan itu sempat meminum air kelapa muda untuk mengobati gejala keracunannya, tapi kondisinya tidak membaik.

Keluarga Wasilaturrahmi pun membawanya ke Puskesmas.

“Sampai pingsan, sadar sudah dibawa ke Puskesmas, tidak bisa kentut, perut terasa eneg (mual),” jelasnya.

Wasilaturrahmi yang sering mengkonsumsi ikan, heran bisa keracunan setelah menyantap ikan bakar.

Saat ini, warga RT 01 RW 18 Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari, Kota Jember itu masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Patrang.

“Sekarang sudah mendingan. Namun masih agak sesak nafas,” kata Wasilaturrahmi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Korban Keracunan Tongkol di Jember, Wajah Bengkak hingga Tak Bisa Buang Angin" dan "Warga Jember yang Keracunan Ikan Tongkol Bertambah Jadi 250 Orang"

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Jumlah Warga yang Keracunan Ikan Tongkol di Jember Jadi 350 Orang, https://surabaya.tribunnews.com/2020/01/03/jumlah-warga-yang-keracunan-ikan-tongkol-di-jember-jadi-350-orang.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved