Sertu Miftachur Rohmat Sempat Nyatakan Kerinduannya Pada Sang Ibu, Sebelum Gugur di Perbatasan Papua
Sertu Miftachur Rohmat Sempat Nyatakan Kerinduannya Pada Sang Ibu, Sebelum Gugur di Perbatasan Papua
Penulis: Deni Satria Budi | Editor: Deni Satria Budi
"Adik saya masuk tentara umur 19 tahun. Dia akan naik pangkat pada April 2020 nanti. Sekarang naik Sersan Satu karena gugur dalam tugas atau Anumerta," jelasnya.
Ia menyebut persiapan pemakaman sudah dilakukan sejak kemarin. Menurutnya, Danramil Dempet dan Dandim 0716/Demak sudah takziah ke rumah duka.
Kakak kedua korban, Kholil Albab, mengatakan, anggota keluarga yang datang melayat di antaranya dari Kalimantan, Cilacap, Tugu-Kudus, Klambu-Grobogan, dan Demak sendiri.
Ia menyebut adiknya merupakan lulusan MA Nahdlatul Muslimin Undaan, Kudus.
Dandim 0716/Demak, Letkol Arh Mohamad Ufiz, mengatakan pemakaman Sertu Anumerta Miftachur Rohmat akan dilaksanakan secara militer sekira pukul 18.00 WIB.
"Pemakaman akan dilaksanakan di pemakaman umum atas permintaan keluarga," jelasnya.
Dikutip dari Kompas, Miftachur Rohmat gugur setelah dihadang KKB di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom.
"Akibat kontak senjata anggota kita gugur atas nama Serda Miftachur Rohmat dan satu orang Prada Jumandi terkena ricochet di bagian pelipis," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, di Jayapura.
Dia menjelaskan, penghadangan terjadi ketika kedua korban bersama delapan rekannya akan mengambil logistik ke Pos Kali Asih.
Saat penghadangan, sempat terjadi baku tembak dari kedua pihak.
"Ada anggota kita dari Pamtas 713 yang akan mengambil logistik dari Pos Bewan Baru ke Pos Kali Asih.
Kurang lebih jaraknya 5 KM dengan jarak tempuh sekitar 3 jam," kata dia.
Mengenai pelaku penghadangan, Eko menduga dilakukan KKB pimpinan Jefrison Pagawak.
"Sekitar setelah perjalanan 2 jam mereka dihadang oleh KKB yang diduga pimpinan Jefrison Pagawak," kata Eko.
Kedua korban langsung dibawa ke RS Marthen Indey setelah dievakuasi menggunakan Helybell. (ivo)