KONDISI Pengungsi di Nduga Papua Usai Setahun Konflik, Kedinginan, Makan Rumput, Daun dan Kayu

Awal Desember 2019. Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB). Jembatan

Editor: rida
kompas.com
Warga Nduga dalam pelarian di hutan, menghindari kontak senjata antara TNI/Polri dan kelompok bersenjata / Jurnalis Warga Noken (dok BBC Indonesia) 

"Pengadu melapor kepada kami saat Komnas HAM ke Papua. Pengadu sudah cek ke lapangan, lima orang ini diduga tewas dan sudah dikebumikan di wilayah Mbua, Kabupaten Nduga. Ada kemungkinan mereka adalah pengungsi dari konflik di Nduga Desember 2018 lalu," ujar Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Beka menjelaskan, dari informasi yang dihimpun oleh Komnas HAM dan laporan dari pengadu, lima orang tersebut tewas diduga dibunuh oleh tentara.

Namun informasi tersebut belum 100 persen terkonfimasi karena belum ada verifikasi dari aparat keamanan di Papua.

"Informasinya dibunuh tentara. Tetapi ini juga harus dipastikan kembali dan kami meminta kerja sama Pangdam (Panglima Komando Daerah Militer) kalau ada pengaduan yang masuk," ujar Beka.

"Pangdam juga berkomitmen apabila ada pengaduan, mereka akan menyelidiki dan menyiapkan tim hukum," tuturnya.

Wakil Bupati Nduga mengundurkan diri

Wakil Bupati Nduga, Wentius Nemiangge(Istimewa) Konflik terusr bergulir dan tidak sedikit memakan korban meninggal baik dari warga, personel keamanan, hingga anggota KKB.

Salah satu korban tewas adalah Hendrik Lokbere, sopir sekaligus ajudan Wakil Bupati Nduga, Wentius Nemiangge.

Sang sopir disebut tertembak saat melitas di Kampung Yosema, Distrik Kenyam, Nduga pada 20 Desember 2019.

Padahal saat itu kondisi wilayah tersebut sedang kondusif dan tidak ada kontak senjara antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata.

Akibat kejadian itu, sang Wakil Bupati Nduga mengaku terpukul dan menyatakan mundur dari jabatannya pada 24 Desember 2019 di Bandara Kenyam.

"Tidak ada kontak senjata, itu di tengah jalan dia dapat tembak," kata Wentius yang mengaku sedang berada di Distrik Kenyam, saat dihubungi, Jumat (27/12/2019).

Saat mengetahui sopirnya tewas, Wentius melepaskan seragam wakil bupati di samping jenazah Hendrik.

"Saya kecewa terus, lebih baik saya (jadi) masyarakat biasa dari pada saya pusing terus," sebut Wentius.

Dengan ia mengundurkan diri, Wentius berharap pihak-pihak yang bertikai sadar sudah banyak rakyat menjadi korban konflik bersenjata di Nduga.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved