Kepegrok Buang Mayat Sopir Taksi, Dua Pria di Palembang Babak Belur Dihajar Massa

Awalnya pelaku pembunuhan sopir taksi online itu ingin membuang mayat korban namun ketahuan dan dihajar massa.

Editor: Heri Prihartono
Net
Ilustrasi penusukan 

Sementara Ari (18), anak bungsu korban tampak duduk lemas disamping pusara sang ayah.

Isak tangis mengiringi pemakaman Ruslan Sani (43 tahun), driver taksi online di Palembang yang tewas usai menjadi korban perampokan oleh penumpangnya sendiri.
Isak tangis mengiringi pemakaman Ruslan Sani (43 tahun), driver taksi online di Palembang yang tewas usai menjadi korban perampokan oleh penumpangnya sendiri. (Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini)

Semula terlihat tabah, namun tangis pemuda itu seketika pecah tak tertahankan ketika pihak keluarga mengajaknya untuk pulang begitu proses pemakaman selesai.

"Kamu jangan seperti ini. Ikhlaskan bapakmu, kita doakan agar ia mendapat tempat terbaik disisi-Nya,"ucap salah seorang pihak keluarga ketika berusaha menenangkan Ari yang tampak begitu terpukul akan kejadian yang menimpa ayahnya.

Mulyono (65) kakak ipar korban sekaligus perwakilan pihak keluarga menuturkan, keluarga korban masih begitu terpukul dengan kejadian ini.

"Kami sangat berharap agar kasus ini diusut sampai tuntas. Tindak tegas pelakunya dan beri hukuman setimpal yaitu mati. Kasihan, driver-driver online bekerja cari uang untuk menafkahi keluarga."

"Tapi kenapa masih ada saja yang tega berbuat jahat pada mereka. Kami berharap kejadian yang menimpa keluarga kami ini adalah yang terakhir. Jangan sampai terulang lagi seperti ini," ucapnya.

(Tribun Bogor/Tribun Sumsel)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul  Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online Terancam Hukuman Mati, Iwan: Saya Dendam

# Kepergok Buang Mayat Sopir Taksi Online, 2 Pria Dihajar Warga 


Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved