BUKAN Tiap Hari, Ini Jumlah Ideal Untuk Anda Bercinta Dengan Pasangan, Waspada 4 Bahaya Mengintai

Tak bisa disangkal kualitas kehidupan seksual turut mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Riset yang meneliti 2.400 pasangan menikah di AS membuktik

Editor: rida
Vemale.com
ILUSTRASI 

TRIBUNJAMBI.COM- Tak bisa disangkal kualitas kehidupan seksual turut mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Riset yang meneliti 2.400 pasangan menikah di AS membuktikan seks dapat meningkatkan kebahagiaan karena membuat pasangan merasa lebih puas dalam hubungan.

"Bagi pasangan, kualitas keromantisan adalah salah satu faktor terbesar dalam kebahagiaan mereka," ucap Amy Muise, peneliti pascadoktoral yang mempelajari hubungan seksual dari Universitas Dalhousie di Kanada.

Idealnya seberapa sering bercinta?

Riset yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science tersebut juga membuktikan orang yang berhubungan seks semingu sekali memiliki kehidupan yang lebih bahagia ketimbang yang seminggu hingga empat kali.

Dalam penelitian itu dikatakan, mereka yang bercinta hingga empat kali atau lebih dalam seminggu justru tak melaporkan adanya peningkatan kebahagiaan dalam hidup.

AKHIRNYA Ahmad Dhani Bebas dari LP Cipinang, Mendekam Akibat Kasus Ujaran Kebencian dan Vlog Idiot

Ramalan Zodiak Hari Ini 30 Desember 2019, Cek Keberuntungan, Keuangan dan Percintaanmu Disini

SIAPA Sebenarnya Rayhan Maditra, Diam-diam Sudah Pacaran Dengan Isyana Sarasvati Selama 12 tahun

"Mungkin ini karena pasangan merasakan tekanan untuk mencoba berhubungan seks sesering mungkin," ucap Muise.

Menurutnya, berhubungan seks seminggu sekali adalah jumlah yang ideal daripada melakukannya sesering mungkin.

"Berhubungan seks lebih dari sekali dalam seminggu bukan hal yang buruk, namun terlihat hal itu tidak dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan," ucap dia.

Kondisi Kebakaran Hebat di Simpang Sungai Duren, Ditinggal Pemilik yang Sedang Yasinan

Lieus Sungkharisma Ungkap Alasan Banyak Orang Jemput Ahmad Dhani, Fadli Zon & Fahri Hamzah Termasuk

TERANCAM Penjara 3.5 Tahun, Ini Fakta Lengkap Kasus Ibu-ibu Tampar Bocah SD di Kelas Hingga Memar

Menurut laporan Hello Sehat, tidak pernah ada batasan baku berapa kali pasangan harus bercinta.

Terkait frekuensi ideal behubungan seks, selalu terpulang kepada masing-masing pasangan.

Hal itu mengingat hubungan intim amat bergantung pada mood atau suasana hati dan keinginan setiap pasangan.

Jadi, Anda dan pasangan boleh saja berhubungan seks sekali dalam sepekan atau lebih dari itu.

Risiko bercinta terlalu sering

Sepanjang sama-sama berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, Anda dan pasangan bebas menentukan frekuensi atau kapan harus bercinta.

Namun, ada risiko tesendiri jika Anda dan pasangan terlalu sering berhubungan seks.

Beberapa kerugian yang bisa jadi dialami, yakni sebagai berikut:

1. Bahaya infeksi saluran kencing

Infeksi saluran kencing dapat menjadi salah satu risiko penyakit yang akan menyerang pasangan akibat berhubungan intim setiap hari, khususnya bagi wanita.

DAFTAR Tarif Terbaru Jalan Tol Trans Jawa, Berlaku Normal Hanya Untuk Kendaraan Golongan I

Dewi Tanjung Sebut Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Masih Punya Hati Nurani

Prediksi Ekonomi Indonesia 2020, Ini yang Bakal Terjadi Menurut Bank Dunia, Risiko Geopolitik

Patah Hati Nasional Jilid Dua? Sosok Calon Suami Isyana Sarasvati, Ternyata Profesinya Tak Main-main

Infeksi ini disebabkan oleh virus yang menyerang uretra pada saluran kemih dan mengakibatkan sakit ketika buang air kecil.

Untuk menghindari infeksi saluran kemih, pastikan Anda banyak mengonsumsi air putih, bersihkan kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seks, dan jangan lupa untuk buang air kecil setelah bercinta.

2. Sakit punggung

Sakit punggung adalah hal yang sering terjadi pada pasangan usai bercinta dengan berbagai posisi apalagi jika hubungan intim tersebut dilakukan setiap hari.

Anda disarankan untuk melakukan seks dengan posisi dan gaya yang tidak terlalu memberikan banyak beban pada punggung.

3. Rambut rontok

Berhubungan intim setiap hari dapat meningkatkan hormon dihidrotestosteron (DHT) di dalam tubuh.

Hormon ini dikenal berperan membunuh folikel rambut dan menyebabkan kebotakan jika sering melakukan hubungan seks tiap hari.

4. Menurunkan kekebalan imun tubuh

Sistem imun atau kekebalan tubuh bisa menurun karena terlalu banyak melakukan aktivitas seks.

Prostaglandin E-2 sebagai salah satu hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah saat berhubungan seks.

Hormon ini dapat menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh, jaringan sel tubuh yang rusak, nyeri saraf dan otot, dan berkurangnya rangsangan seksual.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berhubungan Seks Idealnya Berapa Kali dalam Seminggu?"

Selain HIV, Ini Penyakit akibat Hubungan Seks Tak Aman

Selain penyakit HIV/AIDS, berhubungan seksual secara tidak aman dan seks bebas bisa menimbulkan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.

Hubungan seks tidak aman berarti memiliki lebih dari satu pasangan seksual dan berhubungan tanpa menggunakan kondom.

Menurut dr Hanny Nilasari Sp.KK (K), IMS yang bisa ditularkan karena berganti-ganti pasangan dan melakukan aktivitas seksual tidak aman ada bermacam-macam.

IMS bisa ditularkan lewat bakteri gonorrhea.

“Infeksi gonorrhea biasanya infeksi saluran kelamin, mulai dari saluran kencing, vagina pada perempuan, sampai ke mulut rahim,” kata Hanny dalam acara talkshow bertajuk Eduka5eks Durex di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).

Infeksi lainnya adalah klamidia yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Klamidia paling umum terjadi pada wanita di bawah usia 25 tahun.

Setiap orang yang secara seksual sudah aktif tetap berisiko tertular.

Infeksi seksual menular ini sebenarnya umum terjadi pada pria dan wanita dan dapat menyebar melalui seks vaginal, anal atau oral.

“Infeksi bakteri karena klamidia hampir mirip gejalanya dengan gonorrhea,” kata dokter yang juga Ketua Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) ini. Selanjutnya ada infeksi Tricomoniasis.

Infeksi ini disebabkan oleh parasit bernama trichomonas vaginalis.

Pada wanita, trikomoniasis dapat memicu vagina bau amis disertai munculnya cairan berwarna kuning atau kehijauan, rasa gatal pada organ intim, dan sensasi terbakar saat buang air kecil maupun berhubungan seksual.

Namun infeksi-infeksi tersebut bukan sebagai penyebab kanker seviks pada wanita.

“Secara spesifik penyebab kanker serviks adalah HPV, jadi virus. Tetapi, kalau di IMS-nya terkena HPV biasanya bermanifestasi sebagai kutil kelamin," ujar Hanny.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain HIV, Ini Penyakit akibat Hubungan Seks Tak Aman "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved