Begini Nasib Pemuda yang Keroyok Anggota TNI di Kediri, Muncul Dengan Video Permintaan Maaf
Dalam video viral itu nampak permintaan maaf terduga oknum pendekar pencak silat pengeroyok anggota TNI.
TRIBUNJAMBI.COM - Sempat viral seorang anggota TNI mendadak dikeroyok sekelompok pemuda di Kediri.
Akibat pengeroyokan anggota TNI di Kediri tersebut, muncul video viral terduga pelaku pengeroyokan.
Dalam video viral itu nampak permintaan maaf terduga oknum pendekar pencak silat pengeroyok anggota TNI.
• Gara-gara Tampar Siswa SD, Emak-emak di Makassar Terancam Hukuman Penjara!
Seperti diketahui, kabar tentang anggota TNI dari Yonif Mekanis 521, Prada Abdul Mujib menjadi korban pengeroyokan oknum pendekar di kediri sempat menghebohkan publik
Anggota TNI tersebut dikeroyok oleh oknum pendekar pencak silat yang konvoi ke Monumen SLG Kediri, Sabtu (21/12/2019)
Kini, beredar video permintaan maaf oknum pendekar pencak silat yang mengeroyok anggota TNI di Kediri
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun instagram @infokomando, Sabtu (28/12/2019)
Di dalam captionnya, akun @infokomando menyebut video tersebut adalah video pengakuan tiga oknum pendekar yang mengeroyok anggota TNI di Kediri.
• SEDANG Menunggu Ibunya Belanja, Bocah 3.5 Tahun Tewas Tertimpa Pintu Kaca Minimarket yang Rusak
"Inilah pengakuan dari 3 oknum pendekar Kediri yang mengeroyok Prada M. Abdul anggota Yonif Mekanis 521/DY Kediri saat mencoba melerai pertikaian yang ada didepan markasnya, Sabtu (28/12/2019)" tulis @infokomando dalam captionnya
Di dalam video tersebut, tampak tiga pelaku yang direkam dengan bertelanjang dada
Salah satu pelaku bertubuh besar dengan sejumlah tato di tubuhnya menyampaikan permintaan maaf karena telah memukul anggota TNI.
Pernyataan tiga oknum pendekar itu selaku pribadi dan organisasi menyampaikan permintaan maaf kepada TNI AD dan khususnya Yonif Mekanis 521 atas perbuatan yang dilakukan memukul anggota Yonif Mekanis 521.
• MIE Instan Berbahaya Bagi Kesehatan, Mulai Kerusakan Otak hingga Kanker: Inilah 6 Dampak Mengerikan
"Saya mengaku salah dan sangat menyesal atas perbuatan tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi lagi," ungkapnya.
Berikut videonya:
Hingga berita ini diturunkan, video tersebut sudah dilihat lebih dari 79 ribu kali dan disukai lebih dari 9 ribu kali
Video inipun mendapat beragam komentar dari warganet.
Mayoritas warganet merasa kesal dengan perbuatan para pelaku
@egyrachmadi: Sm aparat sj berani apalagi masy.biasa. Tlg tenggelamkan saja yg begini min...
@dede_juwanda83: Kena tangkap sedih liat nya.. tp klo kagak kena tangkap dia x yg paling garang
@giezlank: Aaahhhh kurang ajar si om om ini
• DRIVER Taksi Online Tewas Mengenaskan, Ditikam & Lehernya Dijeret dari Belakang: Begini Kronologinya
Sementara terkait beredarnya video permintaan maaf oknum pendekar di medsos masih belum ada tanggapan dari aparat kepolisian.
Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Kamsudi saat dikonfirmasi masih belum mendapatkan penjelasan perkembangan pengusutan dari reskrim.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota TNI dari Yonif Mekanis 521, Prada Abdul Mujib menjadi korban pengeroyokan oleh oknum pendekar pencak silat yang konvoi ke Monumen SLG Kediri.
Berikut Kronologi Anggota TNI Dikeroyok Pendekar Pencak Silat yang dipaparkan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana setelah memeriksa 10 saksi.
Pengeroyokan terhadap Prada Abdul Mujib berlangsung di Jalan Ahmad Yani, Kota Kediri, Sabtu (21/12/2019) malam.
Saat itu Prada Abdul Mujib melihat keributan antara pengendara motor dengan rombongan massa.
Rombongan masssa ini diduga para pendekar pencak silat.
Prada Abdul Mujib bermaksud melerai para pelaku keributan tersebut.
Namun massa tampaknya tidak terima. Mereka melakukan perlawanan dan mengaiaya Prada Abdul Mujib.
Kericuhan ini berlangsung saat rombongan massa pulang dari melihat pertunjukan musik di Taman Tirtoyoso.
Setelah kejadian itu, rombongan berjumlah ratusan pengendara sepeda motor itu kemudian melanjutkan konvoi ke Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).
• DRIVER Taksi Online Tewas Mengenaskan, Ditikam & Lehernya Dijeret dari Belakang: Begini Kronologinya
Saat itu, aparat kepolisian dikerahkan ke lokasi untuk membubarkan massa.

Sementara itu, penyidik Polres Kediri Kota telah memeriksa 10 orang saksi untuk mengusut kasus pengeroyokan anggota TNI.
Korban terluka di bagian kepala sebelah kanan akibat dikeroyok massa yang diduga dari perguruan silat.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana menjelaskan, sejauh ini masih belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami memohon doa dan bantuan masyarakat semoga pelakunya segera dapat diamankan," tandas AKBP Miko Indrayana kepada awak media saat melakukan peninjauan di Gereja Pohsarang, Rabu (25/12/2019).
Terkait dengan permasalahan tersebut, kepolisian telah melakukan pertemuan dengan Komandan Brigif 16 Wirayuda, Komandan Batalyon Mekanis 521 dan Komandan Kodim 0809 Kediri.
Untuk mengusut pelakunya telah dibentuk tim khusus gabungan TNI dan Polri.
"Setiap yang bersalah akan dihukum.
Kita tidak toleransi pada hal-hal yang bersifat anarkisme," tandasnya.
Apalagi anggota TNI yang menjadi korban pengeroyokan sedang bertugas melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
Namun korban malah dianiaya.
TNI Dikeroyok Simpatisan Partai
Di kasus lain, video detik-detik seorang anggota TNI dikeroyok simpatisan partai saat melihat kampanye menjadi berita viral setelah diunggah Tribun Video (grup Surya.co.id).
Video anggota TNI dikeroyok simpatisan partai saat melihat kampanye ini awalnya diunggah oleh akun Facebook Rizka Septi Ajakh pada Minggu (8/4/2019).
Menurut keterangan, insiden tersebut terjadi di dusun Malangan, Desa Bantar Kulon Bangun Cipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada Minggu (7/4/2019) pukul 17.15 WIB.
Diketahui, nama TNI tersebut adalah Setia Budi Haryanto seorang Ba TIM Intel Korem 072/PMK yang tinggal di Bangun Cipta, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Saat diserang, ia mengaku sebagai anggota TNI tapi tidak dihiruakan.
Korban lain, Janarto, juga mendapat serangan dari simpatisan yang lain.
Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang.
Dikutip dari TribunWow, awalnya para simpatisan partai itu melakukan konvoi setelah kampanye di alun-alun Wates, Kulon Progo.
Setia Budi kemudian melihat konvoi bersama warga yang lain di kawasan Bantar Kulon.
Tiba-tiba ada keributan orang yang menggunakan baju merah di jembatan Bantar Kulon.
Dia kemudian merekam keributan tersebut dengan kamera dan tiba-tiba ia diserang oleh seorang simpatisan partai.
Setia harus mendapat 7 jahitan karena luka robek di bagian kepala dan luka sobek 5 cm di pergelangan tangan kiri.
Sedangkan, Janarto mengalami luka sobek di bagian kepala dan mendapat 5 jahitan dan sudah diperbolehka
Informasi dikutip dari Kompas.com, Senin (8/4/2019), ada tiga orang yang mengalami peristiwa itu.
Selain anggota TNI, seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk Desa Sentolo bernama Janarta (46) juga menjadi korban peristiwa ini.
Dia mengalami robek pada ubun-ubun, sementara punggung hingga pinggang mengalami memar.
Satu korban lainnya yakni pemuda dusun setempat bernama Dwi alias Gareng (25). Pemuda ini juga mengalami memar akibat dipukul bambu.
"Tiga orang yang luka, selain saya ada juga seorang (warga pekerjaan) anggota TNI," kata Janarta saat ditemui di rumahnya, Senin (8/4/2019).
Kelompok massa memenuhi jalan provinsi dari Wates menuju Yogyakarta, Minggu sore.
Mereka baru saja pulang dari mengikuti kampanye akbar di alun-alun Wates.
Tak lama, terjadi kemacetan di sekitaran Dusun Malangan dan Jembatan Bantar, perbatasan Kulon Progo dengan Kabupaten Bantul.
Pukul 17.00 WIB, Janarta memperoleh kabar kalau kemacetan terjadi akibat keributan pada sebuah rumah milik warga sebelum masuk Jembatan Bantar.
Janarta segera ke sana. Tanda pengenal anggota Bawaslu terpasang di badannya saat itu.
"Saya tiba dan melihat kalau Gareng dipukuli pakai bambu.
Dia hampir dipukul pakai kayu besar. Saya teriak saya netral, saya Panwas, tidak boleh anarkis, harus kondusif," kata Janarta mencoba melerai.
Massa tak bisa ditenangkan dan tak lama kemudian menjadi semakin beringas.
Batu beterbangan ke arah rumah milik Sukarjo, Sujono, dan Setyo Budi.
Janarta pun terkena pukulan pada pinggang, punggung dan kepala.
Ia segera keluar dari keberingasan massa, langsung menuju ke rumah sakit terdekat.
Ia bertemu dengan Setyo Budi di rumah sakit dengan luka lebih serius.
Keduanya langsung mendapat perawatan singkat. Usai perawatan itu keduanya bisa kembali ke rumah.
"Saya dibantu dan diselamatkan istri saya," kata Setyo Budi saat menceritakan bagaimana istrinya juga turut terkena aniaya karena upaya menyelamatkan dirinya.
Ia tunjukkan luka-luka di sekujur badannya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIDEO Permintaan Maaf Pendekar yang Keroyok Anggota TNI di Kediri Viral, Begini Respon Polisi, https://surabaya.tribunnews.com/2019/12/30/video-permintaan-maaf-pendekar-yang-keroyok-anggota-tni-di-kediri-viral-begini-respon-polisi?page=all.