Berita Tebo
Blokir Jalan Utama yang Rusak, Warga Pangkal Bloteng, Tebo, Kesal Anggap Perusahaan Tak Tepati Janji
Blokir Jalan Utama yang Rusak, Warga Pangkal Bloteng, Tebo, Kesal Anggap Perusahaan Tak Tepati Janji
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Deni Satria Budi
Blokir Jalan Utama yang Rusak, Warga Pangkal Bloteng, Tebo, Kesal Anggap Perusahaan Tak Tepati Janji
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Puluhan warga Dusun Pangkal Bloteng, Desa Teluk Rendah Ulu, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, memblokir jalan utama desa mereka, Jumat (27/12/2019).
Aksi itu dilakukan lantaran kesal terhadap pihak perusahaan perkebunan yang beroperasi di desa itu. Hal itu ditambah lagi karena pihak perusahaan tidak menunaikan janjinya.
Pemblokiran jalan itu dilakukan dengan membentangkan portal yang terbuat dari besi agar kendaraan-kendaraan dari PT Persada Harapan Kahuripan (PT PHK) atau Makin Group tidak bisa melintas.
• Jalan Rusak Parah ke Desa Terpencil di Jangkat, Hujan Warga Makin Terisolasi
• Sanggahan 52 Pelamar CPNS di Muarojambi Ditolak, Ini Alasan BKD
• POLISI Menyaru Pengguna Jasa Prostitusi Online, 3 Muncikari & 15 Pramuria Dicokok: Sasar Warganet
• FAKTA Baru Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya, Rerata Korban Tewas Duduk di Depan, Kernet Selamat Karena
Warga sekitar yang berhasil dihubungi menyebut, masyarakat Pangkal Bloteng sudah gerah dengan tingkat laku perusahaan.
Kata dia, sejak perusahaan perkebunan itu beroperasi, jalan di sana menjadi rusak.
Padahal, dulu pemerintah sempat mengaspal jalan di sana. Namun setelah beberapa tahun digunakan, jalan yang dulunya beraspal, justru rusak parah.
"Dulu pernah diaspal jalannya. Tapi gara-gara kendaraan perusahaan terus lewat sini, rusak," kata Bujang, satu di antara warga sekitar.
Menurutnya, tidak ada pertanggungjawaban dari pihak perusahaan.
"Jalan kami hancur. Tidak ada pertangungjawaban dari pihak perusahaan," sambungnya.
Bujang menyebut, masyarakat setempat sudah sering melakukan protes. Alih-alih mendapat perhatian dari yang berwenang, justru pihak perusahaan tidak menghiraukan.
Pihaknya telah mengadu kepada kepala desa, namun tidak ada tindak lanjutnya. Masyarakat menganggap perusahaan seolah abai terhadap persoalan ini.
Dari kesepakatan warga, jika tidak ada penyelesaian dari pihak perusahaan, maka masyarakat akan terus melakukan pemblokiran.
"Kami minta jalan diaspal atau dicor. Kami juga minta agar perusahaan memperhatikan lingkungan, memberikan CSR, dan memberikan kesempatan bagi warga di sini untuk bekerja di perusahaan itu," terang Bujang.
Selain itu, masyarakat juga minta kepastian dari pihak perusahaan terkait tindak lanjut dari permasalahan itu.
"Kami minta kepastian dari pihak perusahaan yang dituangkan dengan perjanjian dan ditandatangani diatas materai," tandasnya.
Blokir Jalan Utama yang Rusak, Warga Pangkal Bloteng, Tebo, Kesal Anggap Perusahaan Tak Tepati Janji (Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)