Misteri Garis Imajiner Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta hingga Pantai Selatan, Ini Sejarahnya

“Kalau mau ya harus diubah (desainnya), kalau engga mau ya engga jadi (ada jalan tol) engga apa-apa daripada merusak garis imajiner...."

Editor: Duanto AS
Twitter/@pasangmerapi
Puncak gunung Merapi 

Kisah nyaris sama yakni para dewa saat itu membutuhkan patok untuk menyeimbangkan pulau jawa.

Namun, cerita yang satu ini agak berbeda dalam hal asal pembentukan Gunung Merapi.

Disebutkan bahwa Bathara Bayu diperintah Hyang Guru untuk mengambil bagian Gunung Himalaya untuk ditancapkan di Pulau Jawa.

Namun dalam perjalanannya, bagian-bagian gunung ini jatuh di bagian barat pulau jawa.

Bagian pangkal gunung himalaya ini jatuh berkeping-keping hingga menyebar dan menjadi sejumlah gunung di Jawa Barat semisal Gunung Guntur, Gunung Pangrango, Gunung Tangkuban Perahu, dll.

Bathara Bayu kemudian terbang ke wilayah tengah pulau jawa. Lalu menjatuhkan bagian lambung gunung himalaya. Jatuhnya sangat keras hingga jatuh berkeping-keping pula.

Ini menjadi cikal bakal sejumlah gunung di wilayah tengah pulau jawa.

kawah merapi_1805_2
Kawah Merapi (@bpptkg)

Semisal Gunung Slamet, Sindoro, Merbabu, Sumbing, Lawu dan Gunung Merapi sendiri.

Sementara di bagian timur, bagian gunung himalaya berubah menjadi Gunung Semeru, Gunung Mahameru dan sejumlah gunung lainnya.

Adapun kisah keberadaan Empu Rama dan Permadi juga muncul di kisah ini.

Namun ada satu tokoh lagi yang muncul yakni Nyai Gadung Melati, sahabat kedua empu.

Saat bagian Gunung Himalaya dijatuhkan, ketiganya tengah bersemedi.

Mereka berhasil menyelamatkan diri dengan cara memukul tanah hingga menghasilkan rekahan tanah menjadi terowongan mereka untuk menyemalatkan diri.

Terowongan ini kemudian menjadi cikal bakal Telaga Putri, Telaga Nirmala dan Telaga Muncar.

Lantaran perapian mereka telah rusak dan berubah menjadi gunung, maka Empu Rama kemudian memutuskan untuk membuat pusaka di wilayah timur, sedangkan empu permadi bertugas di wilayah barat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved