Duel Siswa di Sarolangun
Gara-gara Perkelahian Dua Remaja, Puskesmas Mandiangin Mencekam, Ratusan Orang Datang
Cekcok antara siswa satu sekolah di Sarolangun berujung pembacokan, Rabu (18/12).
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Gara-gara Perkelahian Dua Remaja, Puskesmas Mandiangin Mencekam, Ratusan Orang Datang
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN -Cekcok antara siswa satu sekolah di Sarolangun berujung pembacokan, Rabu (18/12).
Kejadian pembacokan itu menggerkan siswa SMA di Kecamatan Mandiangin sebab perkelahian dua pelajar satu sekolah itu terjadi tak jauh dari sekolah.
Pembacokan siswa tersebut berawal dari cekcok masalah di pertandingan sekolah. Hingga berbuntut panjang di luar sekolah.
Tanpa berpikir panjang YG mengambil senjata tajam untuk menyelesaikan masalah dengan IH kakak kelasnya.
IH yang waktu itu bersimbah darah pada tangan kanannya langsung diantar oleh rekannya ke puskesamas Mandiangin.
• BREAKING NEWS Duel Siswa SMAN 4 Sarolangun Berakhir Tragis, 1 Orang Luka Parah Dibawa ke Jambi
• Pilkades Serentak 2019 Kerinci, 3 Desa di Danau Kerinci Rawan Bentrok
• Dua Sekolah Dibuat Luluh Lantak Si Jago Merah, 500 Siswa di Tanjab Barat Terpaksa Ngusi Belajar
• 15 Kg Sabu Gagal Dikirim ke Jakarta, Polda Jambi Bongkar 1 Dus Narkoba dalam Teh Guanyinwang
Kepala Puskesmas Mandiangin, dr Yoga mengatakan usai kejadian memang pada pukul 13.20 WIB korban diantar oleh rekannya satu orang.
Pada penanganan, tiga jari tangan kanan hampir putus dengan kondisi tulang hampir remuk setelah terkena benja tajam, dan langsung penanganan di ruang UGD.
"Kita jahit, luka itu harus segera penaganan dan kita rujuk ke rumah sakit Jambi untuk penanganan selanjutnya moga-moga secepatnya bisa teratasi," katanya.
Waktu itu, akunya situasi puskesmas sempat mencekam karena keluarga, masyarakat dan rekan korban langsung datang ke puskesmas hingga ratusan.
"Ada ratusan tadi, masyarakat Mandiangin kalok masalah seperti itu ditakutkan akan terjadi gejolak. Untuk meredam, polisi sigap dan bantuan polres dari jam 5 sore kepolisian stanby di puskesmas," katanya.
Sementara, itu Camat Mandiangin, Pajardin mengatakan pihaknya akan segera mengumpulkan lembaga adat dan pemerintah desa, agar masalah ini segera didamaikan.
"Agar tidak berlanjut permasalahan ini," katanya.
"Besok pagi kita akan kumpulkan tokoh masyarakat, orang tua murid, korban supaya tidak berlarut larut masalah ini," ujarnya.
Akunya, bahwa korban dan pelaku memang berasal dari dua desa yang berbeda, yaitu desa rangkiling dan desa mandiangin. Kedua desa ini sangat rawan akan bentrokan. Atas bantuan polisi, situasi hingga malam ini bisa diredam dan kondusif.
• Korupsi Asrama Haji Jambi: Aminudin Mengaku Tak Pernah Buat Berita Acara
• WASPADA 37 Dusun dan Kelurahan di Bungo Dipetakan Rawan Banjir
• Fasha Resmikan Dua Kantor Camat dan 30 Kantor Lurah, Berharap Layanan Masyarakat Meningkat
"Hingga malam ini suasana antara desa masih kondusif," katanya.
Untuk permasalahan ini memang harus diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan duduk bersama antara kedua belah pihak dan pihak sekolah sendiri.
"Sampai besok, saya minta kepada orang tua mereka untuk mengamankan Desa Rangkiling, jangan sampai ada gejolak malam ini sampai besok, dan sampai sekarang juga belum ada gejolak," ujarnya.
"Kami akan dudukan bersama dan pihak sekolah, asal-usul permasalahan, walaupun kejadian di luar sekolah. Artinya ikut bertanggung jawab, kemudian UPTD, ketua adat, semua akam berembuk," katanya.
Sementara, untuk pelaku pembacokan YG sendiri hingga malam ini belum juga ditemukan
"Malam ini belum ditemukan," katanya.
Sementara Kapolsek Mandiangin, Iptu Adi Prayitno belum bisa berkomentar banyak.
Katanya, pihaknya belum bisa mengambil komentar lantaran masih menjaga situasi kedua desa.
"Belum bisa, masih rapat, soalnya jaga desa juga," ucapnya. (Cwa)