5 Impian Rini Soemarno yang Buyar di Tangan Erick Thohir, Tersingkirnya 'SI Anak Emas'
Beberapa kali dalam 100 hari kerjanya, Erick Thohir menganulir keputusan Rini Soemarno, termasuk memecat orang-orang pilihannya.
Sehingga budget yang tadinya diperuntukkan untuk membeli gedung baru untuk arsip BUMN akan dialihkan untuk merombak suasana ruangan BUMN.
Hal ini dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan presentasi di acara MilenialFest 2019.
Erick Thohir dalam acara ini menjadi pembicara pertama.
Acara ini diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta pada Minggu, 14 Desember 2019.
2. Pembentukan Super Holding BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir berencana menghentikan pembentukan super holding BUMN.
• FOTO-FOTO Ledakan di Sarolangun, Heri Kaget Lihat Kaki Melgi Terpisah dari Tubuh
• VIDEO: Heri Langsung Lari Dengar Ledakan Keras, Lihat Kaki Melgi Terpisah dari Tubuh
Padahal, super holding merupakan mimpi besar dari mantan Menteri BUMN Rini Soemarno.
“Jadi nanti saya rasa urusan super holding kita ubah konsepnya jadi subholding yang fokus pada masing-masing kegiatan unit usaha," ujar Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Erick mencontohkan, konsep subholding tersebut seperti lini bisnis yang dijalankan Pelindo I sampai dengan IV.
Saat ini, perusahaan yang bergerak di jasa pelabuhan itu diberi tugas mengelola pelabuhan sesuai wilayah kerjanya masing-masing.
Erick menginginkan pembagian tugasnya bukan dari wilayahnya, melainkan dari jenis usahanya.
“Contoh apakah ke depan Pelindo bisa jadi pelindo 1 sampai IV atau Pelindo kita ubah sesuai fungsinya, misalnya Pelindo peti kemas, pelabuhan, curah cair, tidak berdasarkan sub region-nya yang akhirnya terjadi kanibal tidak pasti di antara mereka. Hal-hal ini yang mau kita lakukan,” kata Erick.
Sebelumnya, mantan Menteri BUMN Rini Soemarno melempar wacana pembentukan superholding BUMN dan meniadakan Kementerian BUMN.
"Ya itu kan wacana yang kita lemparkan kan. Jadi tentunya masih banyak diskusinya ke sana," ujar Rini di Jakarta, Senin (25/7/2016).
Menurut Rini, pembentukan superholding BUMN sangat dibutuhkan.
Sebab, ia percaya bahwa dengan superholding BUMN maka perusahaan-perusahaan BUMN bisa bergerak lebih lincah.