Nasib Pengemis Asal Jambi yang Ditangkap di Jakarta, Uang Rp 194 di Tas Miliknya Dikembalikan

Lebih lanjut, panti sosial tidak bisa memberikan bantuan agar uang Muklis tersimpan dengan aman seperti rekening.

Editor: Duanto AS
Dokumentasi Sudin Sosial Jaksel
Nasib Pengemis Asal Jambi yang Ditangkap di Jakarta, Uang Rp 194 di Tas Miliknya Dikembalikan 

"Pak coba ke sini, ini siapa? Yang jemput siapa ini?" tanya salah satu petugas P3S.

Ingatan Kakek Muklis kembali pulih, ia pun mengakui bahwa orang-orang yang dikenalnya di foto itu adalah sanak saudaranya yang beberapa tahun silam datang menjemputnya.

Ia kemudian digiring oleh sejumlah petugas P3S masuk ke dalam panti.

Tepergok Mengemis di Depan Bank

Menurut salah satu petugas P3S yang menjangkaunya, Muhammad Yunus, Kakek Muklis pertama kali ketawan mengemis di depan salah satu bank swasta, di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Ketika petugas P3S memergoki Kakek Muklis tengah mengemis, ia langsung masuk ke dalam Bank tersebut.

Kakek Muklis masuk ke bank dengan dalih untuk menukarkan sejumlah uang.

Padahal, ia menunggu lama di dalam agar tak diamankan.

"Ditegur dia marah dan masuk ke dalam bank. Pihak sekuriti menahan kita masuk dan bilang tunggu sampai di luar," ungkapnya pada Jumat (29/11/2019).

Setelah Kakek Muklis keluar, ia diamankan oleh petugas sosial tersebut.

Kakek Muklis digiring masuk ke dalam mobil operasional Sudin Sosial Jakarta Selatan.

"Awalnya enggak bilang kalau mengemis. Bilangnya usaha. Namun, enggak mungkin di sini dia enggak punya rumah dan saudara," terang Yunus.

Akhirnya, Yunus mengakui bahwa ia mengemis usai diinterogasi oleh petugas P3S berdasarkan kejadian serupa pada tahun 2017 silam. Saat itu, Muklis juga pernah tertangkap.

Tak main-main, saat itu Kakek Muklis membawa uang senilai Rp 98 juta dari hasilnya mengamen.

Bawa Uang Rp 194 Juta di Tas Ransel

Usai mengaku mengemis, tas ransel dari Kakek Muklis diperiksa di dalam mobil.

Yunus mengatakan terhitung sebanyak Rp 182 juta yang berhasil dihitung oleh petugas di lapangan.

Ia melihat ada berlembar-lembar uang Rp 100 ribu sebanyak 18 ikat. Per ikat itu senilai Rp 10 juta.

Selain itu, Yunus menemukan juga berlembar-lembar uang Rp 50 ribu di amplop terpisah senilai Rp 2 juta.

Namun, lanjut Yunus, ketika kembali dihitung ulang di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, jumlahnya Rp 194.500.000.

"Awalnya kan memang saya tanya ini dari mana? Dari usaha bengkel katanya. Namun, akhirnya dia mengaku bahwa dari hasil mengemis," terang Yunus.

Belakangan, Kakek Muklis menjadi target penjangkauan petugas sosial.

Kurang lebih selama tiga bulan, P3S berusaha melacak keberadaannya lantaran mengganggu kenyamanan masyarakat.

Sering Ditukar di Bank

Kakek Muklis kerap kali menukarkan uang Rp 500 ribu dari hasilnya mengemis ke Bank.

"Misalkan terkumpul uang Rp 500 ribu, Ia langsung tukarkan uang itu ke bank dengan pecahan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu," ujar Yunus.

Uang dari hasilnya mengemis itu, ia selalu kumpulkan di dalam tas ranselnya.

Kini, usai ditangkap, Kakek Muklis dibawa ke Bina Panti Sosial untuk kedua kalinya.

Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Panti Sosial Akan Kembalikan Uang Hasil Mengemis Muklis Sebesar Rp 194,5 Juta" dan Tribun Jakarta

Nasib Pengemis Asal Jambi yang Ditangkap di Jakarta, Uang Rp 194 di Tas Miliknya Dikembalikan

BREAKING NEWS Polda Jambi dan Tim Razia Lagi ke Lokasi Illegal Drilling Batanghari Sarolangun

BREAKING NEWS Jangte Gerayangi Tubuh Tetangganya, Lari saat Panik hingga Lupa Pakai Celana

BREAKING NEWS Sejoli di Bungo Tepergok Indehoi, Si Cewek Lari Tanpa Celana

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved