Nasib Pengemis Asal Jambi yang Ditangkap di Jakarta, Uang Rp 194 di Tas Miliknya Dikembalikan
Lebih lanjut, panti sosial tidak bisa memberikan bantuan agar uang Muklis tersimpan dengan aman seperti rekening.
Saat diamankan, Muklis membawa sebanyak Rp 194 juta di dalam tas ranselnya.
Sebelumnya ia berkilah bahwa uang itu berasal dari usahanya berdagang dan bekerja di Jakarta.
Namun, kakek yang pernah ditangkap atas kejadian serupa di tahun 2017 silam akhirnya mengakui bahwa uang itu berasal dari mengemis.
"Awalnya enggak bilang kalau dari mengemis. Bilangnya usaha. Namun, enggak mungkin dia di sini bilang enggak punya saudara bahkan rumah," tambah Muhammad Yunus, salah satu petugas P3S yang menjangkaunya.
Bahkan, Kasudin Sosial Jakarta Selatan, Mursidin menambahkan Muklis membawa uang dengan nilai terbilang besar kejadian penjangkauan pada tahun 2017 silam itu.
"Pengemis ini pernah dijangkau oleh petugas P3S Jaksel beberapa tahun yang lalu, ketika itu didapati uang senilai kurang lebih Rp 99 juta. Hari ini 29 November, dia kejangkau lagi," pungkasnya.
Kini, Muklis telah dibawa menuju Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 di Kedoya, Jakarta Barat untuk kembali dibina.
Kakek Muklis, Pengemis yang Bawa Uang Rp 194 Juta di Tas Ransel, Fotonya Terpajang di Panti Sosial
Dari dalam mobil operasional Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Kakek Muklis (65) turun menuju Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat.
Begitu sampai menuju lobi panti, petugas yang tengah berjaga sudah tak asing dengan wajah kakek asal Sungai Penuh, Jambi, berpeci putih tersebut.
"Bapak kenapa masuk lagi? Kan sudah dipulangin sama keluarganya. Pasti bawa uang banyak lagi ke sini," ungkap petugas itu kepada Muklis pada Jumat (29/11/2019).
Kakek Muklis sempat mengelak bahwa ia kembali lagi ke Jakarta untuk bekerja di sebuah warung sebagai pelayan.
Ia juga enggan mengakui bahwa sebelumnya sudah pernah dijangkau oleh Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S).
Namun, Kakek Muklis tak bisa mengelak tatkala wajahnya telah diabadikan di gambar pemberitahuan pelayanan Panti Sosial tersebut yang terpasang di dinding lobi.
Di salah satu foto itu, Kakek Muklis berdiri bersama keluarganya yang menjemput.