KETAHUAN Mutilasi Ibu dan Menyimpannya Dalam Kulkas, Anak Kandung Nekat Tembak Kepalanya Sendiri
Nasib malang menimpa seorang ibu di Bangkok, Thailand yang menjadi korban pembunuhan. Wanita berusia 42 tahun tersebut ditemukan tewas dalam kondisi
"Begitu dimasukkan ke kamar mandi karena tidak cukup, mau ditutup tidak bisa, akhirnya si pelaku memutilasi korban. Tubuh korban ditaruh di toilet dengan menggunakan karung," jelasnya.
Asfuri mengatakan, terdapat ceceran darah di lokasi kejadian dan di kaos pelaku yang menjadi bukti bahwa korban dibunuh sebelum dimutilasi.
"Ada bukti ceceran darah di bawah tangga yang cukup banyak yang ini menandakan bahwa korban pada saat dilakukan pembunuhan masih kondisi hidup sehingga darahnya mengenai kaos pelaku," katanya.
Fakta kasus mutilasi tersebut berbeda dengan keterangan pelaku sebelumnya.
Awal ditangkap, pelaku mengaku memutilasi korban setelah tiga hari meninggal akibat sakit.
Pelaku mengakui kejadian mutilasi yang sebenarnya itu ketika diperiksa oleh psikiater.
Pelaku juga dalam kondisi sadar dan normal saat melakukan pembunuhan dan mutilasi.
Pelaku diduga sengaja menyembunyikan kejadian yang sebenarnya untuk mengelabui polisi.
"Artinya bahwa cerita tersebut didesain sedemikian rupa untuk meyakinkan orang-orang yang bertanya tentang kejadian tersebut dan pelaku memahami efek dari perbuatannya tersebut," jelasnya.
Pelaku diancam dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun.
Sebelumnya, pada Selasa (14/5/2019), ditemukan potongan tubuh wanita di lantai 2 Pasar Besar Kota Malang.
Meski pelaku sudah terungkap, identitas korban belum diketahui. Korban diperkirakan juga merupakan seorang tunawisma.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Mutilasi Wanita di Malang, Pertemuan Singkat dan Dibunuh karena Tak Bisa Melayani"
Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik
Editor : Khairina