SAH! Hari Ini Ahok Terima SK Pengangkatan Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ini Rencana Selanjutnya

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (25/11/2019) pagi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu

Editor: rida
Pertamina.com - KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Ilustrasi PT Pertamina dan Basuki Tjahaja Purnama 

TRIBUNJAMBI.COM- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (25/11/2019) pagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku mendatangi kantor Erick Thohir dalam rangka pengangkatannya sebagai Komisaris Utama di PT Pertamina (Persero).

“Saya diminta datang untuk terima SK (Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Komisaris Utama Pertamina),” ujar Ahok.

FAKTA Baru Kondisi Muslim Uighur di China, Mereka Yang Ditahan Jadi Subyek Penyiksaan Psikologis

Fakta-fakta Meninggalnya Goo Hara, & Pesan Menyentuh untuk Sulli yang Bunuh Diri

MANTAN Jadi Bos Pertamina, Istri Ahok BTP Melahirkan, Nicholas Sean Beber Kabar Terbaru Veronica Tan

Ahok mengaku belum mengetahui kapan dirinya mulai melakukan fungsi pengawasan di perusahaan minyak plat merah itu.

“Jadi selanjutnya saya enggak tahu, kan belum ketemu,” kata Ahok.

Sebelumnya, Erick mengumumkan Ahok telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.

Penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.

Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDI-P.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Datangi Kementerian BUMN, Ahok Terima SK Komut Pertamina"

Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Erlangga Djumena

Persahabatan Sulli & Goo Hara hingga Akhir Hayat, Sempat Ungkap Dirinya Hancur dari Dalam

Daftar Hal yang Bisa Dilakukan Ahok di PT Pertamina, Tugas dan Kewenangan, Cek Pasal 59

JADWAL SEA GAMES 2019. Timnas Indonesia Vs Thailand , Indra Sjafri Yakin Raih Poin Penuh

Ketua KOI Erick Thohir saat diwawancarai setelah menghadiri peluncuran buku 'Turbulensi Sport di Indonesia' di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Ketua KOI Erick Thohir saat diwawancarai setelah menghadiri peluncuran buku 'Turbulensi Sport di Indonesia' di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11/2018). (Tribunnews/Abdul Majid)

Jadi Komut Pertamina, Tugas Ahok Berantas Mafia Migas dari Hulu hingga Hilir

Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman berharap Ahok mesti segera berantas mafia hingga ke akar alias dari hulu hingga hilir.

"Jadi tugas pertama Ahok di Pertamina adalah melakukan operasi pemberantasan mafia migas dari hulu-hilir," kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11/2019).

Dont Stop Xpand Your Adventure

Kumpulan Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2019, Cocok WA FB dalama Bahasa Indonesia dan Inggris

Gubernur Fachrori Kembali Rotasi Pejabat Eselon II, Pelantikan Digelar Siang Ini

Kakek Cari Korban yang Hobi Berburu Wifi Gratisan, Remaja Dicabuli hingga Hubungan Sesama Jenis

Menurut Ferdy, Pertamina memang butuh pengawasan.

Sebab, laba Pertamina masih lebih kecil ketimbang Petronas sebesar 11 miliar dollar AS di 2018.

Hal itu membuat Pertamina termasuk perusahaan minyak kecil di dunia meski asetnya mencapai Rp 905,8 triliun di 2018.

Padahal kata Ferdy, dahulu tahun 1990 Petronas belajar dari pertamina bagaimana caranya mengolah lapangan-lapangan migas, menggunakan teknologi, dan berinovasi.

"Namun, seiring berjalan waktu, Petronas menyalip jauh Pertamina. Pertanyaannya adalah mengapa Pertamina sulit bersaing?" imbuhnya.

Ferdy menuturkan, hal tersebut terjadi karena masih adanya mafia migas yang memiliki jaringan kuat dan panjang.

Dia bilang, mafia berharap RI tetap mengimpor BBM dan elpiji agar mereka mendapat untung sehingga tidak menginginkan produksi minyak Pertamina meningkat di sektor hulu.

" Mafia migas adalah kejahatan terbesar terhadap negara. Mafia migas membuat negara ini bergantung pada impor. Mafia tidak menginginkan Dirut Pertamina yang bersih dan menginginkan Dirut yang cenderung kompromistis," tegasnya.

Belum lagi soal mantan Direktur Utama Pertamina Energy Service (PES) Bambang Irianto yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK beberapa bulan lalu.

Adapun hingga kini, rantai mafia migas disinyalir masih ada meski Presiden Jokowi telah melikuidasi Petral melalui Tim Reformasi Tata Kelola Migas sejak awal pemerintahannya.

"Mafia ini masih menempel sambil mencari celah bagaimana mereka mencoba bermain kembali dan bagaimana Presiden Jokowi bisa melunak," ungkap Ferdy.

Untuk itulah kata Ferdy, Ahok bisa menjadi tangan kanan Presiden RI dalam memberantas mafia seiring dengan jabatan Komut yang diembannya.

"Ahok harus benar-benar menunjukan taringnya memberantas mafia. Ahok akan membuat kerja Direksi Pertamina lebih nyaman mengolah bisnis hulu-hilir. Ahok juga perlu awas jika ada orang-orang internal Pertamina bermain mata dengan mafia migas," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Komut Pertamina, Tugas Ahok Berantas Mafia Migas dari Hulu hingga Hilir"
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Erlangga Djumena

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved