POTRET Suram 7 Nasib Guru di Indonesia, Dari Mulai Gaji Rp 50 Sebulan Hingga Tinggal di Toilet

Peringatan Hari Guru di Indonesia setiap 25 November ditetapkan melalui Keputusan Presiden No 78 Tahun 1994. 25 November dipilih karena pada tahun 194

Editor: rida
kompas.com
Foto : Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS) 

Diana mengajar di SD Inpres Kaibusene, Distrik Haju, Kabupaten Mappi, Papua.

Harga minyak tanah di wilayahnya Rp 50.000 per 5 liter dan bensin Rp 150.000 per 5 liter.

Sementara air mineral dibeli dengan harga Rp 100.000 per karton.

Kondisi medan yang berawa membuat merka kesulitan mendapatkan air bersih.

Para guru di wilayah tersebut juga memilih mengambil gaji dua bulan sekali karena untuk menyewa perahu ke kota harganya sangat mahal.

"Biasa kita beli air mineral gelas perkartonnya Rp 100 ribu, biasa kita beli 10 dus untuk bertiga selama satu bulan. Kalau pas jalan kaki itu kita bawa satu-satu karton, lalu kita sewa anak murid dua orang untuk bantu kita," kata Diana.

Oknum Anggota Dewan Nyaris Diamuk Massa, Digerebek Warga di Rumah Wanita Simpanan

Akhirnya Terjawab Kenapa Mulan Jameela Ngotot Nikahi Ahmad Dhani Meski Rela Dijuluki Pelakor

Surat Teguran Tak Digubris, Satpol PP Segel 17 Ruko Tiga Lantai di Merangin

Hari Guru Nasional: Inilah 4 Sosok Artis Cantik yang Juga Berprofesi sebagai Guru

2. Di Flores, gaji guru honorer Rp 75.000

a
Foto : Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Sejak 2013 Maria Marseli (27) menjadi guru honorer di salah satu SD di Desa Persiapan Mahe Kalen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Pertama kali mengajar ia mendapatkan gaji Rp 50.000 per bulan.

Kala itu SD tersebut masih berstatus kelas jauh dari SDN Pigang Bekor.

Baru pada tahun 2014, status sekolah itu menjadi definitif SDN Kepipetik.

Setelah tujuh tahun berjalan, Maria masih setia melakoni profesinya sebagai seorang guru.

Saat ini ia menerima gaji Rp 75.000 per bulan dan gaji tersebut baru ia terima 3 atau 6 bulan sekali.

"Saya mengabdi dengan tulus di sini. Satu hal yang paling penting adalah masa depan anak-anak. Kalau tidak ada yang mengajar di sini, masa depan anak-anak pasti suram. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini," kata Maria.

3. Guru honorer di Samarinda jalan kaki dan nyambi bertani

a
Guru honorer Bertha Buadera saat mengajari anak muridnya di SD Filial 004 Samarinda Utara di Kampung Berambai, Selasa (12/11/2019).(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved