Dinas PUPR Jambi Akui Jembatan Aur Duri I Rusak, Antrean di Tikungan Dianggap Jadi Masalah
Dinas PUPR Provinsi Jambi angkat bicara masalah kerusakan Jembatan Aurduri I yang menghubungkan wilayah Kota Jambi dengan wilayah Sebarang Kota Jambi.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Dinas PUPR Jambi Akui Jembatan Aur Duri I Rusak, Antrean di Tikungan Dianggap Jadi Masalah
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Dinas PUPR Provinsi Jambi angkat bicara masalah kerusakan Jembatan Aur Duri I yang menghubungkan wilayah Kota Jambi dengan wilayah Sebarang Kota Jambi serta Muaro Jambi.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M Fauzi mengiyakan kondisi tersebut. Dikatakanya, walaupun jembatan ini merupakan kewenangan Kementerian PUPR RI, namun pihak Provinsi juga sudah diikutkan rapat mengenai daya dukung jembatan yang menjadi urat nadi beberapa wilayah di Sumatera terutama Provinsi Jambi tersebut.
Kata Fauzi, untuk mengatasi kerusakan pada beberapa bagian jembatan, dari koordinasi pihaknya dengan BPJN IV Jambi, akan mencoba solusi awal untuk mengurangi tikungan patah pada seberang jembatan ( arah menuju Muaro Jambi dan seberang Kota Jambi) .
• Presiden Jokowi Lirik Batik Muarojambi, Tertarik Motif Nanas yang Dikenakan Bupati Masnah
• 6 Hari Lagi Pendaftaran CPNS Kota Jambi Ditutup, BKPSDM Catat Pendaftar Hampir 4.000
• Prakiraan Cuaca Provinsi Jambi 21-23 November, 10 Daerah Berpotensi Hujan Disertai Angin dan Petir
“Ini karena tikungan patah ini sering terjadi antrean sehingga kemacetan sampai atas jembatan, kalau kendaraan berhenti itu beban statis tapi kalau jalan tidak masalah,” jelasnya.
Untuk itu upaya awal bisa melalui penyodetan belokan. Disamping pihak Dinas PUPR meminta BPJN untuk melakukan rehab terhadap jembatan.
“Karena menurut kita sudah layak setidaknya untuk perkuatan konstruksi atau kalau memungkinkan dibuat jembatan kembar (duplikasi),” katanya.
Setelah pelaksanaan langkah awal itu, nantinya kata Fauzi juga akan melihat perlu atau tidaknya rekayasa lalu lintas. Karena kan masih ada jalan lain juga seperti dari Tebo menuju Simpang Niam ke Merlung, karena itu jalan APBN juga,” ujarnya.
Untuk aktivitas masyarakat sekitar yang sehari-hari beraktivitas di jembatan sendiri kata Fauzi tidak masalah. “Kalau kendaraan ringan tak masalah, kita kurangi beban yang ditanggung jembatan yang kendaraan bobot besar,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut FAuzi takkan ada penghentian lalu lintas namun hanya mengurangi beban yang ditanggung jembatan saja. Kedepannya pihanya juga akan melihat dari upaya awal yang dicoba.
“Menjelang ada keputusan direhab jembatannya atau bangun jembatan kembar, kita akan lakukan rekayasa tadi,” katanya.
Dimungkinkan juga kata dia pembangunan duplikasi di sebelah jembatan Batanghari 1 ini. “Bahannya nanti konstruksi sesuai standar kementerian, apa dibangun secara erection itu keputusan Kementerian bisa jadi juga nanti, artinya duplikasi ini dibangun jembatan dengan bentuk persis sama bukannya jembatan darurat,” ujarnya.
• Toyota Alphard yang Hilang di Parkiran RSUD Raden Mattaher Ketemu, Dua Orang Mengaku Pemilik
• 161 Honorer BPTD Wilayah V Jambi Digodok Selama Dua Hari, Ternyata Ini Tujuannya
• Pastikan Kewajiban Wajib Pajak, UPTD Samsat Bungo Datangi Rumah Warga Tanyakan Kendaraan
Sedangkan ditanya soal alternatif dengan membangun jembatan Batanghari 3, Fauzi menyebut masih berporoses di Kementerian. “Sedang dalam pembahasan Kementerian,” ujarnya.
Namun sayangnya hingga berita ini diterbitkan, Tribunjambi.com, belum berhasil mengkonfirmasi pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IV Provinsi Jambi. Tim Tribun telah berupaya menyambangi kantor BPJN yang berlokasi di kawasan Pasir Putih Kota Jambi, namun sama sekali tidak ada yang bisa diwawancarai.
Tribun hanya ditemui oleh pegawai berjaga di kantor, dan menyampaikan pimpinannya semua sedang berada di luar kota.
"Tidak ada pimpinan mas, semuanya berangkat ke Batam, ada Rakor, mungkin Senin baru ada di kantor," ujarnya singkat.