POLISI yang Perutnya Buncit Suruh Kurusin, Pesan Trimedya di Hadapan Kapolri Jenderal Idham Azis

TRIBUNJAMBI.COM - ANGGOTA Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ( PDI-P) Trimedya Panjaitan

Editor: ridwan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mendagri Tito Karnavian (kanan) menyalami Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kiri) usai penyematan tanda pangkat dalam rangkaian upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri. 

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (1/11/2019), Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah mengatakan Idham Azis yang baru saja dilantik menjadi Kapolri berharap Polri mengusut semua pelaku penyerangan pegawai KPK.

Hingga Hari Ini, Pendaftar CPNS 2019 Pemkot Sungai Penuh Sudah 2.500 Orang

"Harapan KPK, pelaku-pelaku penyerangan pegawai KPK," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (1/11/2019).

Febri juga berharap agar Polri mengusut pelaku teror terhadap rumah dua pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarief.

"Dan juga bahkan teror terhadap rumah dua Pimpinan KPK Pak Agus dan Pak Laode itu bisa juga diungkap," tambahnya.

Mewakili KPK, Febri ingin agar kerjasama antara KPK dan Polri menjadi lebih kuat.

"Tadi Ketua KPK hadir di pelantikan Kapolri dan tentu ini sekaligus sebagai bentuk, katakanlah, ucapan selamat dan harapan KPKjuga agar KPK dan Polri lebih kuat kerjasamanya ke depan," ujar Febri.

KRONOLOGI Remaja 12 Tahun Diperkosa Kakek Sendiri di Ruang Tamu, Begini Kondisi Remaja Itu!

Kemudian saat ditanya soal pernyataan Jokowi yang memberikan tenggat waktu hingga Desember untuk usut kasus Novel, Febri hanya memberikan jawaban singkat.

"Kita tunggu saja," katanya.

Novel Pesimis Kasusnya Terungkap

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (31/10/2019), Novel mengakui dirinya sedikit pesimis dengan komitmen Idham Azis untuk menyelesaikan kasus penyerangan terhadap dirinya.

"Tentunya selain dari saya mengatakan bahwa sedikit agak pesimistis, sedikit kecewa," jelas Novel di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).

Meskipun ada rasa pesimis, Novel mengatakan dirinya tetap akan meminta Idham Azis untuk mengungkap kasus yang menimpa dirinya.

"Tapi tetap mendesak kepada Pak Idham tetap punya tanggung jawab sebagai Kapolri untuk mengungkap," ungkap Novel.

Sepupu dari Anies Baswedan itu mengatakan sebenarnya kasus penyerangan dirinya tidak sulit untuk diungkap.

"Jadi saya pikir saya yakin sebagaimana yang saya sampaikan bahwa perkara ini enggak sulit," sebutnya.

Usai Temuan 39 Mayat Imigran di Kontainer, Kini 25 Imigram Ditemukan di Truk Berpendingin di Kapal

Ia menjelaskan sebenarnya Polri sudah mampu menangkap pelaku yang bersalah.

Tapi setelah menunggu lama tidak ada perkembangan baru dalam kasusnya.

"Kenapa? Sejak awal saya sudah dapat info bahwa Polri sebetulnya sudah bisa dapat kok pelakunya. Tapi kan 4 bulan kemudian setelah itu saya tunggu enggak ada," ungkapnya.

Lebih lanjut, Novel menjelaskan pernyataan tersebut ditujukan bukan hanya untuk kasus dirinya.

Ia menjelaskan, seluruh serangan terhadap anggota dari KPK tidak ada yang diusut hingga tuntas.

VIDEO: Dua Terdakwa Pembunuhan Kepala Desa di Bungo Divonis 17 Tahun

"Ini bukan saja seorang diri saya, bayangkan semua serangan kepada orang KPK enggak ada yang terungkap. Sampai yang ada CCTV-nya yang buktinya jelas enggak terungkap, terus mau yang mana lagi," katanya. (TribunWow.com/Anung Malik/Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Hadapan Kapolri, Anggota Komisi III Minta Polisi Tak Berperut Buncit"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved