Kisah Militer RI
KETIKA 3.900 Prajurit hingga Kolonel Kopassus Tak Terima Harus Lepas Baret Merah, Ini yang Terjadi
TRIBUNJAMBI.COM- Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI- Angkatan Darat.
Sintong pun menilai mereka yang protes melalui pelepasan tembakan memang sudah tak pantas di Kopassus.
Tindakan itu sudah melanggar disiplin militer yang patuh, dan taat pada pimpinan.
Oleh karena itu, Sintong pun meminta Polisi Militer AD untuk menanganinya.
• DP Rumah Turun jadi 1 Persen, Presiden Permudah Syarat Kepemilikan Rumah
• Pemkab Tanjab Barat Launching Aplikasi BPHTB dan KKP
Meski demikian, upacara pergantian baret pun pada akhirnya tetap dilakukan.
Upacara tersebut dilakukan di Kariango, sekitar 23 kilometer dari Makassar.
Mereka yang tak lulus ujian tersebut berdiri tegak dalam barisan.
"Sebelum upacara dimulai mereka sudah memasukkan baret hijau ke dada di bagian dalam kemeja," tulis Hendro berdasarkan pengakuan Sintong.
Selanjutnya terdengar aba-aba pergantian baret.
Mereka serentak menunduk, mengambil baret hijau dari kemejanya, lalu mengenakannya ke kepalanya, dan memasukkan baret merah ke kemejanya.
• Telkomsel Raih Penghargaan Internasional Brand of The Year Perusahaan Kategori Telekomunikasi
Menurut Sintong, saat itu suasana sangat mengharukan dan beberapa anggota meneteskan air mata.
"Sintong merasa sangat terharu menyaksikan upacara itu.”
“Ia mencatat di antara mereka yang berganti baret itu ada perwira berpangkat kolonel, letkol, dan mayor, walaupun sebenarnya mereka lebih suka tetap di baret merah," tulis Hendro.
Latihan Khusus Pasukan Baret Merah
Mengenal lebih dalam pasukan kopassus, mungkin banyak orang bertanya-tanya seperti apa latihan para prajurit baret merah ini
Sebagai pasukan khusus, tentunya latihan prajurit Kopassus agak 'berbeda' dan memang dilatih secara khusus di beberapa bidang tertentu.
• Reaksi Istana Presiden Soal Sandiaga Uno Akan Jadi Bos PLN Usai Kabar Ahok yang Jadi Bos Pertamina