Kisah Militer RI
MESKI Belum Pernah Latihan Terjun Payung, Benny Moerdani Nekat Pimpin Penyerbuan PRRI dari Udara
TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintahan RI yang belum lama terbebas dari penjajahan Belanda, pada Februari 1958 dilanda
TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintahan RI yang belum lama terbebas dari penjajahan Belanda, pada Februari 1958 dilanda pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang berbasis di Sumatera Barat.
Aksi pemberontakan itu terpaksa ditangani oleh pemerintahan pusat RI yang berkedudukan di Jakarta di bawah pimpinan Presiden Soekarno secara militer.
Pasalnya tidak lain lantaran PRRI tidak mau berunding secara damai.
Semua pasukan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI/TNI) pun dikerahkan) melalui operasi pendaratan baik dari lautan maupun penerjunan pasukan dari udara.
• Deretan Kelakuan Masyarakat Negara +62 yang Unik di Pesawat, dari Nikah Masal hingga Ngamen
• VIDEO Mesum Mahasiswi Kembali Beredar, Durasi 2 Menit, Ramai Pencarian Konawe Selatan, Kendari
• Fakta-fakta Sertifikasi Perkawinan yang Tuai Kontroversi, Berikut dari Syarat dan Cegah Perceraian?
Operasi tempur berskala besar bersandi Operasi Tegas itu dipimpin oleh Mayjen Abdul Haris Nasution.
Tujuan utama penyerbuan pasukan komando dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) adalah untuk menguasai Bandara Padang.
Melalui operasi kilat selanjutnya pasukan RPKAD akan terus bergerak untuk menguasai kota Padang dan sekitarnya.
Bandara Padang yang berhasil dikuasai juga akan menjadi tempat bagi penurunan logistik dan pasukan-pasukan lain yang diangkut menggunakan pesawat-pesawat transpor.
• TIDAK Pernah Jadi Danjen Kopassus Meski Komandan Pertama Sat-81 Gultor, Luhut Ungkap Penyebabnya
• Letusan Gunung Merapi, Semburkan Awan Panas Setinggi 1000 Meter, BPPTKG: Status Waspada
• Baim Wong Masuk Gang Datangi Pencuri Motornya, Nenek Iro Cemas, Rizky Diborgol dan Mengaku
Untuk melaksanakan operasi penyerbuan udara (airborne) pasukan yang akan dikerahkan adalah Kompi A RPKAD di bawah pimpinan Lettu Leonardus Benny (LB) Moerdani.
Tapi pasukan Kompi A RPKAD memiliki masalah besar.
Mengingat Lettu Benny yang lulusan Akademi Militer Nasional (AMN), meski sudah menjadi komandan ternyata belum pernah latihan terjun terjun.
Uniknya semua anak buahnya sudah mahir terjun payung.
Latar belakang Lettu Benny belum memiliki kualifikasi sebagai penerjun adalah karena ketika diadakan latihan terjun payung di Pusdik RPKAD di Batujajar, Bandung.
• Kisah Cinta Lampung-Madiun 900 KM Berujung Penolakan, Pria Ini Pilih Bakar Mobil Orang!
• Terungkap Diduga Mantan Pacar Maia Estianty Sebelum Nikahi Irwan Mussry, Kini Gandeng Julie Estelle
• Final Hong Kong Open 2019 Hari Ini, Ahsan/Hendra Lawan Wakil Korea, Live Streaming Klik Disini
Tapi waktu itu Benny Moerdani tidak bisa ikut lantaran sedang sakit.
Padahal untuk mendapatkan kualifikasi sebagai pasukan penerjun (Para), seorang prajurit RPKAD harus mengikuti pendidikan Sekolah Para dan baru dinyatakan pasukan Para jika sudah terjun 9 kali.