Tim Kopassus Berondong Markas SAS dengan Senapan Bren, Pertama Kali Prajurit SAS Tewas
TNI yang gerah dengan penyusupan yang dilakukan pasukan Inggris ke wilayah Indonesia mengirimkan pasukan elite Kopassu
TRIBUNJAMBI.COM - Satu di antara pertempuran berdarah antara Kopassus dan pasukan elite kerajaan Inggris SAS terjadi di Desa Mapu, Long Bawan, perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah Malaysia.
Beberapa sumber yang dihimpun Tribunjambi.com menuliskan pertempuran terjadi pada April 1965.
Baca: Daftar Nama 31 Danjen Kopassus Sejak 1952-Sekarang, dari Pangkat Kolonel hingga Jenderal Bintang
Baca: Kopassus Berkaki Satu Dibela Mati-matian, Agus Hernoto Kehilangan Kaki di Papua karena Membusuk
Baca: Jebakan Cantik Sang Polwan Cantik, dari Janjian Bos Pabrik Narkoba hingga Kamar Mandi Hotel
Baca: Polwan Cantik Ngaku Janda, Penyamaran untuk Masuk Warung Kuro-kuro, Anak Buah Tertipu
Baca: Siapa Sebenarnya Tatang Koswara? Sniper Legendaris Kopassus, Bawa 50 Peluru 49 Tewas
TNI yang gerah dengan penyusupan yang dilakukan pasukan Inggris ke wilayah Indonesia mengirimkan pasukan elite Kopassus ke wilayah tersebut.
Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk.
Batalion baru ini dikirim ke Kalimantan Barat perbatasan dengan Malaysia tersebut untuk melakukan misi khusus menghancurkan pos musuh.
Pasukan elite TNI AD tersebut ditempatkan di Balai Karangan.
Pos tersebut merupakan pos terdepan TNI yang berhadap-hadapan dengan wilayah Malaysia.
Di depan mereka sekitar 1 Km terdapat pos terdepan tentara Inggris yakni di Desa Mapu.

Pos terdepan yang berbatasan dengan wilayah Indonesia ini dijaga oleh satu kompi British paratrooper dan beberapa orang SAS.
Dan pos tersebut adalah target operasi dari pasukan khusus yang dikirimkan TNI.
Pos di Desa Mapu yang berada di atas bukit tersebut merupakan pos yang sering digunakan tentara Inggris untuk menyusup ke wilayah Indonesia.
Menyerang pos ini menjadi prioritas dan misi khusus batalion RPKAD.
Hancurnya pos ini tentu saja bakal merugikan pihak lawan.
Sebelum melakukan serangan para prajurit Kopassus menyiapkan rencana dan strategi yang akan dijalankan.
Hasil pengamatan dari tim yang diterjunkan ke lapangan butuh perencanaan matang untuk bisa menyerang Pos Mapu.