Siapa Sebenarnya Tatang Koswara? Sniper Legendaris Kopassus, Bawa 50 Peluru 49 Tewas
Nama anggota Kopassus ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.
Nama anggota Kopassus ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya. Siapa sebenarnya Tatang Koswara?
TRIBUNJAMBI.COM - Pria ini sosok legendaris di Kopassus.
Saat berangkat menjalankan misi, Tatang Koswara membawa 50 peluru.
Dari jumlah itu, 49 peluru mampu menewaskan musuh, sementara 1 peluru disisakan untuk dirinya sendiri.
Untuk apa 1 peluru itu?
Kopassus memiliki cerita tersendiri tentang sniper legendaris yang masuk catatan kelas dunia.
Baca: Mengapa Kopassus Berani Mainan dan Gigit Ular Kobra? Ini Rahasianya
Baca: Daftar Nama 31 Danjen Kopassus Sejak 1952-Sekarang, dari Pangkat Kolonel hingga Jenderal Bintang
Baca: Hujan Peluru di Atas Kepala Kopassus Denjaka dan Paskhas, Diincar Sniper di Saparua
Baca: Pak RT Kaget Tapi Tetap Jaga Rahasia, Polwan Cantik Undercover Kenakan Pakaian Minim
Baca: Bripka Yosia Terkurung di Toilet saat Intip Pasangan Nigeria, Polwan Cantik Menyamar di Hotel
Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan.
Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Namun akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.
Sniper Kopassus masuk dalam unggulan di TNI.
Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.
Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.
Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.
Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.
Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.
Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.
